UB Siap Dukung Program Pemerintah Ciptakan Sembilan Juta Talenta Digital

UB Siap Dukung Program Pemerintah Ciptakan Sembilan Juta Talenta Digital

Menkomdigi RI, Meutya Hafid (baju pink) didampingi Rektor UB (dua dari kiri) serta jajaran lainnya dalam peresmian AI Center dan Pusat Data UB pada Minggu (5/1)-Metta/Disway Malang-

Meski tidak mudah, Menkomdigi optimis menegaskan bahwa langkah kolaboratif antara pemerintah dan perguruan tinggi adalah kunci utama untuk mencetak SDM  yang mampu bersaing di dunia digital.

“Saat ini, kita lakukan kerja sama dengan minimal 500 pelajar dan 100 sertifikasi. Harapannya ke depannya lebih banyak lagi, mengingat kebutuhan talenta digital tahun 2030 adalah 9 juta, kita masih kekurangan cukup banyak talenta digital ini,” ujar Meutya.

Terkait dengan AI Center UB, Meutya berharap pusat kecerdasan buatan pertama di Indonesia yang didirikan di lingkungan perguruan tinggi ini bisa menjadi motor penggerak inovasi teknologi. Sekaligus wadah untuk mencetak talenta digital berkualitas.

“Kami akan terus mendukung pengembangannya, karena ini penting untuk mempersiapkan digitalisasi di Indonesia. Dengan fasilitas ini, kami optimis Indonesia dapat menciptakan lebih banyak talenta digital yang siap bersaing di era teknologi,” jelas Meutya.

Selain mendorong riset dan inovasi, AI Center UB juga memiliki potensi besar untuk mendukung sektor-sektor strategis, seperti ketahanan pangan. Meutya menekankan bahwa kecerdasan buatan dapat menjadi solusi nyata bagi petani dan peternak dalam mendukung program swasembada pangan nasional, seperti fokus pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto.

“Fasilitas di AI Center UB ini luar biasa. Kami dorong agar hasil risetnya memberikan dampak nyata, terutama dalam bidang ketahanan pangan,” tambahnya.

Ekosistem Digital Nasional

Meutya Hafid optimistis bahwa kolaborasi lintas sektor dapat membawa Indonesia menjadi pemain utama dalam ekosistem digital global. 

“Kolaborasi ini penting, tidak hanya untuk mendorong pengembangan talenta digital, tetapi juga memastikan teknologi seperti AI memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Meutya Hafid memimpin transformasi digital Indonesia, membawa harapan baru untuk masa depan yang lebih inklusif dan inovatif. 

Pusat-pusat inovasi seperti AI Center UB menjadi simbol optimisme bahwa Indonesia mampu menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan era digital. (*)

Sumber: