Sastro Wasiyo, Petani 85 Tahun Jadi Jemaah Haji Tertua Asal Kota Malang
Sastro Wasiyo, jemaah haji tertua dari Kota Malang yang hari ini berangkat--
GADANG, DISWAYMALANG – Jumat pagi, 23 Mei 2025, menjadi momen yang tak terlupakan bagi Sastro Wasiyo (85), jemaah haji tertua asal Kota Malang, yang resmi diberangkatkan ke Tanah Suci bersama Kloter 77. Ia berangkat didampingi putranya, Suparyono (54), dari embarkasi Surabaya.
Meski usianya tidak muda, Sastro tetap terlihat bugar. Aktivitas hariannya sebagai petani di Kabupaten Ngawi disebut menjadi kunci kebugarannya. “Setiap hari masih ke ladang, melihat tanaman. Sudah biasa, jadi ya alhamdulillah masih kuat,” ujar Sastro sebelum berangkat dari rumah anaknya di Kelurahan Gadang, Kota Malang.
Sastro Wasiyo, yang kini berusia 85 tahun, berangkat didampingi anak lelakinya, Suparyono (54), dalam satu kloter. Keduanya terlihat siap secara fisik dan mental untuk menunaikan ibadah haji setelah menjalani pembekalan dan proses persiapan dari Kantor Kementerian Agama Kota Malang.
BACA JUGA:Jemaah Haji Kota Batu Dilepas Wali Kota, Akan Berangkat Sabtu, 24 Mei
Ditemui di kediaman anaknya di Kelurahan Gadang, Gang 21 A, Kota Malang sebelum keberangkatan, Sastro mengaku tidak memiliki persiapan khusus selain menjaga kesehatannya seperti biasa. Meski sudah lanjut usia, Sastro tetap aktif sebagai petani di kampung halamannya di Kabupaten Ngawi.
“Setiap hari jalan ke ladang, lihat tanaman. Sudah biasa. Tidak ada yang khusus, hanya jaga badan supaya tetap sehat,” ujarnya dengan senyum tenang.
Anaknya, Suparyono, menjelaskan bahwa sang ayah memang tidak memiliki riwayat penyakit serius. Keinginan menunaikan haji sudah lama ada, bahkan sejak keduanya menunaikan ibadah umrah bersama pada 2015.
“Dulu Bapak sudah umrah, lalu daftar haji tahun 2019. Alhamdulillah baru tahun ini bisa berangkat. Sehat terus sampai sekarang, tidak ada penyakit bawaan. Kami bersyukur,” ungkap Suparyono.
Sastro dan Suparyono tercatat sebagai jemaah asal Kota Malang meskipun selama ini menetap di Ngawi. Hal ini dimungkinkan karena Sastro mendaftar melalui sistem domisili di Kota Malang.
Pemberangkatan Kloter 77 sendiri dilakukan dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, setelah jemaah sebelumnya dilepas secara seremonial oleh jajaran Kantor Kemenag Kota Malang bersama unsur Forkopimda.
Keberangkatan hari ini merupakan buah dari penantian panjang Sastro sejak mendaftar haji pada 2019. Anak kandungnya, Suparyono, mengungkapkan bahwa keinginan sang ayah menunaikan haji sudah muncul sejak mereka menjalani umrah bersama pada 2015.
“Sejak dulu bapak memang ingin haji. Dan alhamdulillah sekarang sudah waktunya. Beliau juga tidak punya penyakit bawaan, jadi kami yakin beliau kuat,” ujarnya. (ab)
Sumber:
