1 tahun disway

Penerima Manfaat Program MBG Sudah Melebihi Penduduk Singapura

Penerima Manfaat Program MBG Sudah Melebihi Penduduk Singapura

Ilustrasi program MBG--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID--Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini telah mencapai 7 juta.

“Ini sudah melebihi dari total penduduk Singapura,” kata Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Redy Hendra Gunawan saat menyampaikan progres implementasi Program MBG, Minggu (6/7).

Menurut Redy, pemerintah akan terus mengejar target 82 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (BMG) pada akhir 2025. Untuk itu, akan dilakukan penambahan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Redy merinci, total SPPG yang sudah beroperasi mencapai 1.873 unit. Pekan depan akan bertambah sebanyak 473 unit SPPG. Sehingga totalnya sudah hampir mencapai 2.200 unit SPPG.

“Ini sudah melebihi target dari BGN yang menargetkan Juli akan beroperasi sejumlah 1.994 SPPG,” ujar Redy. 

Dengan penambahan jumlah SPPG, Redy menjelaskan, pelaksanaan Program MBG menyerap hampir 100 ribu orang tenaga kerja langsung. 

Program MBG melibatkan sekitar 10 ribu UMKM, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan koperasi yang sudah menyuplai bahan baku ke SPPG. 

Menurut Redy, BGN sedang mempercepat proses verifikasi mitra SPPG. Ada sekitar 4 ribu SPPG yang akan diverifikasi. Harapannya target BGN pada Agustus, yakni sebanyak 24 juta penerima manfaat dengan total 8 ribu SPPG bisa tercapai. 

“Kita semua berharap Badan Gizi Nasional tetap bisa melaksanakan operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dengan standar-standar yang sudah kami tentukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh kita semua,” kata Redy.

BACA JUGA:Sinergi Dua Program Strategis: MBG dan Revitaliasi Tambak Terlantar Komoditas Ikan Nila Salin

Bangun Budaya dan Ekonomi Sehat

Sementara itu, Dewan Pakar Bidang Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak semata-semata memberi makan, melainkan membentuk budaya baru tentang makan sehat. Baik di lingkungan sekolah maupun keluarga untuk mewujudkan keluarga sehat, anak cerdas dan masyarakat Indonesia yang produktif. 

“Untuk itu kita tidak bisa hanya fokus pada distribusi makanan tetapi harus membangun ekosistem yang sehat yang dilihat dari sisi demand maupun suply. Dari sisi demand kita akan mendorong kesadaran dan perilaku konsumen sehingga semua masyarakat ada sisi permintaan terhadap konsumsi makanan sehat,” kata Ikeu.

Melalui program MBG, Ikeu menjelaskan, BGN mendorong seluruh penerima manfaat baik peserta didik, ibu hamil, dan ibu menyusui untuk mampu memahami prinsip gizi seimbang yang sesuai dengan karakter individu dan kondisi psikologis mereka. 

“Sehingga mereka memahami betul berapa asupan gizi yang harus mereka konsumsi baik dari sisi kalori, vitamin, mineral, maupun protein. Kemudian mereka bisa menginternalisasikan pola makan sehat itu termasuk pemenuhan kebutuhan gizi mereka,” papar Ike. 

Sumber: disway news network

Berita Terkait