1 tahun disway

Banyak Kasus Keracunan Makanan Program MBG, DPR Minta Evaluasi Menyeluruh Dapur dan Distribusinya

Banyak Kasus Keracunan Makanan Program MBG, DPR Minta Evaluasi Menyeluruh Dapur dan Distribusinya

Ilustrasi dapur untuk menyiapkan makanan Program MBG--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -  Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan perlunya evaluasi total terhadap dapur dan distribusi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini, sehubungan dengan laporan banyak kasus keracunan makanan.

Menurut Puan, perlu evaluasi mulai dari dapur untuk menyiapkan makanan, distribusinya hingga kondisi di sekolah saat pelaksanaan MBG. ''Jadi, sebenarnya masalahnya itu seperti apa? Apakah di dapurnya? Apakah di sekolahnya? Untuk bisa melihat dari hulunya itu sebenarnya masalahnya seperti apa? Jadi memang evaluasinya itu harus dilakukan secara total," jelasnya di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9).

Puan juga mengingatkan agar tidak ada saling menyalahkan. Sebaliknya, semua pihak terkait fokus kepada perbaikan menyeluruh. ''Kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,"  tegasnya.

BACA JUGA:Inovasi Platform MBG Antar Tim FILKOM UB Juarai Lomba Nasional dan Diundang Presentasi Stafsus Presiden

Kenali Tanda Sudah Tak Higienis

Sementara itu, Dietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda makanan yang sudah basi atau tidak higienis. Ia menjelaskan bahwa makanan basi sering kali dapat dikenali melalui perubahan bau, tekstur, dan warna.

Leiyla mengimbau agar masyarakat membiasakan diri untuk mencium aroma makanan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Deteksi dini lewat pancaindra sering kali cukup untuk mencegah konsumsi makanan yang beresiko.

"Makanan seperti nasi, mi, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur," jelas Leiyla dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:9 Tips Kulineran Sehat: Tetap Nikmat Tanpa Kalori Berlebih

Perlu diketahui, ada laporan rentetan kasus keracunan makanan dalam pelaksanaan program MBG. Di Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan puluhan siswa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala pusing, mual, dan muntah setelah menyantap makanan MBG.

Hal serupa juga terjadi di Bombana, Sulawesi Tenggara. Kepala Dinas Kesehatan setempat bahkan telah menyatakan keracunan massal berasal dari kualitas ayam yang sudah busuk yang terdapat dalam menu MBG.

Sementara itu di Bandung, tercatat 342 siswa mengalami gejala keracunan yang sama. Beruntungnya tidak ada siswa yang sampai harus dirawat di rumah sakit.

Terbaru di Tasikmalaya, sebanyak 24 siswa menjalani pemeriksaan akibat keracunan makanan, delapan diantaranya harus dirawat inap, dan satu siswa dirujuk ke rumah sakit.Sedikitnya, tercatat, sebanyak 5.626 kasus keracunan dilaporkan di 17 provinsi sejak Januari hingga September 2025. (*)

Sumber: disway news network

Berita Terkait