NASA Temukan Senyawa Organik Terbesar di Mars: Tanda-Tanda Kehidupan Kuno?

-NASA Science-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- NASA kembali menggemparkan dunia sains. Rover Curiosity menemukan senyawa organik terbesar yang pernah terdeteksi di Mars. Temuan ini memunculkan pertanyaan besar: apakah kehidupan pernah ada di Planet Merah miliaran tahun lalu? Jika benar, ini bisa menjadi salah satu penemuan paling monumental dalam sejarah eksplorasi luar angkasa.
Penemuan ini semakin memperkuat teori bahwa Mars di masa lalu memiliki kondisi yang lebih hangat dan basah, memungkinkan adanya kehidupan mikroba.
Namun, apakah senyawa ini berasal dari proses biologis atau hanya hasil reaksi kimia alami? Jawabannya masih menjadi misteri!
1. Jejak Kehidupan di Danau Kuno Mars?
Penemuan ini berasal dari sampel batuan berusia 3,7 miliar tahun yang dikumpulkan di Yellowknife Bay, bekas dasar danau kuno di Mars. Kawasan ini diduga memiliki semua elemen yang diperlukan untuk menopang kehidupan di masa lalu, termasuk air, mineral, dan energi yang dibutuhkan oleh mikroba.
Keberadaan danau kuno ini penting karena di Bumi, lingkungan seperti ini sering menjadi tempat berkembangnya kehidupan. Jika Mars pernah memiliki air dalam jumlah besar, bukan tidak mungkin mikroorganisme pernah hidup di sana sebelum kondisi planet berubah menjadi kering dan tidak ramah seperti sekarang.
2. Senyawa Organik dalam Batu Mars
Curiosity mendeteksi adanya rantai panjang alkana dalam batu tersebut. Senyawa ini mirip dengan asam lemak yang menjadi penyusun membran sel pada makhluk hidup di Bumi. Temuan ini menjadi bukti bahwa Mars menyimpan lebih banyak senyawa organik kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Meskipun alkana dapat terbentuk melalui proses geokimia tanpa keterlibatan kehidupan, kehadirannya tetap memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya aktivitas biologis di masa lalu. Para ilmuwan berharap penelitian lanjutan dapat memberikan petunjuk lebih jelas mengenai asal-usul senyawa ini.
3. Bukan Bukti Kehidupan, Tapi...
Para ilmuwan tidak mengklaim telah menemukan biosignature—bukti pasti kehidupan. Namun, Dr. Caroline Freissinet, ilmuwan utama penelitian ini, menyebut bahwa temuan ini adalah peluang terbaik yang pernah ada untuk mengidentifikasi sisa-sisa kehidupan di Mars. Semakin banyak data yang terkumpul, semakin besar kemungkinan mendapatkan jawaban.
Hal yang membuat temuan ini menarik adalah kemiripan senyawa ini dengan komponen biologis di Bumi. Jika pola yang sama ditemukan di Mars, maka hipotesis mengenai kehidupan di planet lain akan semakin kuat, meskipun butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan.
4. Teknologi Baru, Temuan Lebih Besar
Sejak mendarat dan melakukan eksplorasi di Mars pada 2012, Curiosity telah menjelajahi lebih dari 32 km di Kawah Gale. Sebelumnya, ia hanya menemukan senyawa karbon pendek. Namun, berkat metode analisis baru, kini terdeteksi senyawa lebih kompleks seperti dekana, undekana, dan dodekana.
Metode baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengekstrak dan menganalisis sampel dengan lebih akurat, membuka kemungkinan untuk menemukan lebih banyak molekul organik yang mungkin berasal dari sumber biologis. Semakin besar dan kompleks molekul yang ditemukan, semakin besar pula kemungkinan bahwa kehidupan pernah ada di Mars.
5. Hubungan dengan Asam Lemak
Penelitian di Bumi menunjukkan bahwa batuan Mars kemungkinan besar mengandung asam karboksilat atau asam lemak yang berubah menjadi alkana selama proses pemanasan. Ini menjadi indikasi kuat bahwa Mars pernah memiliki bahan penyusun kehidupan, meskipun belum dapat dipastikan apakah senyawa ini berasal dari makhluk hidup.
Jika benar senyawa ini berasal dari asam lemak, maka kita bisa berasumsi bahwa Mars pernah memiliki lingkungan yang mendukung kehidupan mikroba. Penelitian lebih lanjut akan mencoba menggali lebih dalam untuk mengetahui apakah senyawa ini benar-benar berasal dari aktivitas biologis.
6. Pola Unik, Mirip dengan di Bumi
Fakta menarik lainnya adalah adanya pola jumlah atom karbon dalam senyawa yang ditemukan. Di Bumi, enzim dalam organisme hidup membangun asam lemak dengan pola angka genap. Menariknya, pola serupa juga ditemukan pada batuan Mars, yang mengindikasikan kemungkinan adanya proses biologis yang mirip dengan yang terjadi di Bumi.
Sumber: the guardian