Kasus Pneumonia Indonesia Capai 857 Ribu: Momentum Hari Pneumonia Sedunia untuk Waspada “Pembunuh Senyap”
ilustrasi penyakit pneumonia yang menyerang paru-paru ada manusia--getty images
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Setiap 12 November, dunia memperingati Hari Pneumonia Sedunia sebagai pengingat bahwa pneumonia bukan sekadar “batuk biasa”. Tetapi infeksi paru-paru serius yang dapat merenggut nyawa, terutama pada anak-anak dan lansia. Tahun ini, peringatan tersebut menjadi relevan bagi Indonesia yang masih bergulat dengan lonjakan kasus infeksi paru akut ini.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus pneumonia di Indonesia mencapai 857.483 pada 2024. Meningkat signifikan dari 715.760 kasus pada 2023. Angka ini bahkan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2020 yang mencatat 429.007 kasus.
Tren tersebut memperlihatkan bahwa pneumonia masih menjadi “pembunuh senyap” di balik penyakit pernapasan yang sering diremehkan.
BACA JUGA:Pakai Cervical Collar Tiap Hari, Begini Perubahan Postur Tubuh Setelah 1 Minggu!
WHO menekankan, pneumonia merupakan penyebab utama kematian anak di bawah lima tahun di seluruh dunia. Di Indonesia, risiko tertinggi ditemukan pada balita, lansia, serta individu dengan penyakit kronis atau imunitas rendah. Faktor lingkungan seperti polusi udara, asap rokok, dan malnutrisi turut memperburuk kondisi.
Melalui kampanye global bertema “Setiap Napas Berharga”, Hari Pneumonia Sedunia 2025 mengajak semua pihak untuk memperkuat pencegahan dan pengobatan. Kemenkes RI juga menyoroti pentingnya vaksinasi pneumokokus dan Hib, pemberian ASI eksklusif, serta perbaikan kualitas udara dan gizi anak.
BACA JUGA: Ahli Temukan Formula Baru Lindungi Kulit Bayi dari Ruam dan Iritasi: Kombinasi 3 Bahan
Di sisi layanan kesehatan, ketersediaan oksigen medis dan antibiotik tepat guna menjadi kunci penanganan dini. Kemenkes menegaskan perlunya memperkuat sistem deteksi cepat di fasilitas kesehatan daerah agar kasus tidak terlambat tertangani.
Melalui sinergi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah, diharapkan angka kasus pneumonia dapat ditekan. Karena setiap napas, seperti pesan global WHO, adalah hak hidup yang berharga.
BACA JUGA:Data Mengejutkan Kemenkes: Patah Tulang Dipicu Osteoporosis Melonjak Drastis pada Wanita Lanjut Usia
Sumber: kementerian kesehatan indonesia
