Data Mengejutkan Kemenkes: Patah Tulang Dipicu Osteoporosis Melonjak Drastis pada Wanita Lanjut Usia
Mantan atlet binaraga nasional Ade Rai (kanan). -pict: Hasyim--disway news network
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia kembali mengingatkan masyarakat akan ancaman serius osteoporosis di kalangan wanita, terutama yang memasuki usia lanjut.
Data Kemenkes menunjukkan angka prevalensi patah tulang akibat osteoporosis melonjak tajam seiring bertambahnya usia, mengancam kualitas hidup lansia Indonesia.
Prevalensi Mengkhawatirkan pada Wanita
Berdasarkan data Kemenkes, prevalensi osteoporosis pada perempuan usia 50 hingga 70 tahun di Indonesia mencapai 23%. Angka ini meningkat signifikan lebih dari dua kali lipat menjadi 53% pada kelompok usia di atas 70 tahun.
Angka-angka ini mencerminkan tingginya risiko kerapuhan tulang (osteoporosis) yang dialami wanita Indonesia setelah menopause, di mana produksi hormon estrogen menurun drastis, menyebabkan tulang kehilangan massa dan menjadi rapuh.
Osteoporosis Sering Tak Terdeteksi
Menurut Dokter Spesialis Ortopedi dr. Aldico Sapardan Sp.OT. CF., osteoporosis adalah penyakit progresif yang sering tidak terdeteksi hingga terjadi patah tulang.
“Osteoporosis sering disebut silent disease karena sering kali didiagnosis hanya setelah penderita mengalami fraktur. Puncak massa tulang tercapai di usia 20–30 tahun, sehingga periode ini menjadi critical window untuk mencegah osteoporosis," ujar dr. Aldico saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis 23 Oktober 2025.
"Jika dilewatkan, risiko patah tulang di usia lanjut akan jauh lebih besar. Kekurangan kalsium dalam tubuh, akan membuat tubuh mengambil cadangan kalsium dari tulang. Jika terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan penurunan massa tulang dan Osteoporosis,” paparnya.
Tips Ade Ray Jaga Kesehatan Tulang secara Mandiri
Melihat seriusnya dampak tersebut, Ade Rai, Fitness Practitioner menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tulang secara mandiri.
“Banyak orang berfokus pada olahraga kardio untuk menjaga kesehatan, tetapi sering melupakan latihan penguatan tulang. Padahal, tulang yang sehat menopang otot, menjaga keseimbangan, dan menyimpan mineral penting," tutur Ade Rai.
"Penerapan gaya hidup aktif, olahraga teratur, serta pemenuhan nutrisi seperti kalsium dan vitamin, merupakan bentuk selfcare yang paling mungkin dilakukan,” pungkasnya.
Sumber:
