Aufa Zaki Abrar, Mahasiswa Difabel Asal Kaltim, Sukses Wisuda di UM Lewat Jalur Mandiri Disabilitas

Mahasiswa disabilitas Aufa Zaki Abrar, menjadi bukti nyata bahwa setiap individu memiliki peluang yang sama untuk meraih sukses-Istimewa-
MALANG, DISWAYMALANG.ID– Kisah inspiratif datang dari Aufa Zaki Abrar, mahasiswa asal Kalimantan Timur, yang resmi mengikuti Wisuda ke-132 Universitas Negeri Malang (UM) pada Sabtu (12/4) di Graha Cakrawala. Ia berhasil menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Sastra, melalui jalur Mandiri Disabilitas.
Perjalanan Aufa menempuh pendidikan tinggi penuh tantangan, terutama sebagai mahasiswa difabel. Rasa takut dan kekhawatiran sempat menyelimuti awal masa kuliahnya. Namun, lingkungan kampus yang inklusif di UM membantunya beradaptasi secara perlahan.
“Awalnya takut karena difabel, tapi setelah mengenal lingkungan kampus, saya merasa lebih tenang,” ujar Aufa.
Selama menempuh pendidikan, Aufa menghadapi berbagai hambatan, seperti keterbatasan akses terhadap fasilitas dan tantangan dalam interaksi sosial. Namun, berkat dukungan kampus yang ramah difabel serta perhatian khusus dari para dosen, ia berhasil melewati masa studi dengan semangat tinggi.
Dukungan Keluarga dan Kampus, Kunci Kesuksesan Aufa
Aufa menyebut keluarganya, khususnya kedua orang tua, sebagai sumber motivasi terbesar. Dukungan emosional dan moral yang diberikan menjadi bahan bakar utama dalam menghadapi setiap rintangan.
“Motivasi terbesar saya datang dari orang tua. Dukungan mereka membuat saya terus maju hingga akhirnya menyelesaikan kuliah,” tuturnya.
Tak hanya keluarga, para dosen di UM juga turut berperan besar dalam perjalanan akademiknya. Mereka tak hanya memberikan bimbingan akademis, tetapi juga memperhatikan kebutuhan personal Aufa, menjadikan proses belajar lebih manusiawi dan inklusif.
Pesan untuk Sesama Mahasiswa Difabel
Di tengah pencapaian yang membanggakan ini, Aufa menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa difabel lainnya agar tidak mudah minder.
“Pede aja. Jangan insecure. Kita semua punya kelebihan masing-masing,” pesannya.
Kisah Aufa Zaki Abrar menjadi gambaran nyata dari keberhasilan Universitas Negeri Malang dalam menerapkan prinsip pendidikan inklusif. Hal ini juga sejalan dengan komitmen terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin ke-4 mengenai pendidikan berkualitas dan poin ke-10 tentang pengurangan ketimpangan.
Sumber: um.ac.id