UM Hadirkan Virtual Lab XR UM, Asah Keterampilan Social-Emotional Learning Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru
Virtual Lab menggabungkan teknologi XR dengan Project-Based Learning, memberikan pengalaman belajar yang imersif bagi mahasiswa.-Humas Universitas Negeri Malang-
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) menghadirkan Virtual Lab berbasis Extended Reality (XR). Platform ini dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran sosial-emosional (Social-Emotional Learning/SEL) bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG). Sekaligus mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) 4 tentang pendidikan berkualitas.
BACA JUGA:“Tape Kit”, Inovasi UM untuk Dorong Industri Kreatif dan Wisata Budaya Desa Sentra Tape Banjarsari
Dipimpin oleh Dr Iriaji MPd, inovasi ini merupakan bagian dari program PPG Seni Budaya dan didanai melalui skema PPG Non-APBN UM Tahun 2025 (kontrak nomor 19.5.135/UN32.14.1/LT/2025). Inovasi ini lahir dari kebutuhan untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih interaktif, relevan, dan menyesuaikan dengan dinamika kelas masa kini.
Dr Iriaji menekankan, calon guru seni perlu menguasai tidak hanya teori dan praktik. Tetapi juga keterampilan sosial-emosional untuk menghadapi tantangan pengajaran di era digital.
“Virtual Lab ini memberikan pengalaman belajar yang humanis, sekaligus membantu mahasiswa melatih empati, kreativitas, dan kemampuan reflektif dalam mengajar,” ujarnya dikutip Senin (1/12).
BACA JUGA:Bus Trans Jatim Kini Layani Penumpang di Stasiun Malang Pintu Timur
Platform Virtual Lab menggabungkan teknologi XR dengan metode Project-Based Learning (PjBL). Melalui pendekatan ini, mahasiswa dapat melakukan simulasi mengajar, merancang proyek kolaboratif, serta mengekplorasi skenario pembelajaran berbasis kasus. UM bekerja sama dengan PT Mitra Bangun Kreatifa (MBK) untuk menghadirkan konten interaktif yang juga memadukan unsur seni budaya lokal.
BACA JUGA:Tren Padel Merebak di Kota Malang, Ini Daftar Tempat, Harga Sewa Lapangan, dan Biaya Outfitnya
Uji coba awal menunjukkan hasil yang positif. Siswa di sekolah mitra menjadi lebih aktif, memahami materi secara mendalam, dan menunjukkan kemampuan bekerja sama serta empati. Mahasiswa PPG pun mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih reflektif sekaligus meningkatkan kompetensi digital mereka.
Ke depan, tim peneliti berencana menjadikan Virtual Lab SEL sebagai platform open access agar dapat diakses oleh masyarakat pendidikan dan komunitas seni di seluruh Indonesia. UM berharap inovasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat pendidikan seni berbasis teknologi dan budaya.
Sumber: um.ac.id
