SIPAKAR: Inovasi Cerdas UM untuk Transformasi PPG Seni Budaya Berbasis Teknologi Reflektif
Ilustrasi website SIPAKAR untuk optimalkan PPG Seni Budaya Berbasis Teknologi Reflektif--foto: um.ac.id
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai kampus pelopor inovasi pendidikan. Yaitu, dengan menghadirkan Sistem Informasi Praktik Karya dan Refleksi (SIPAKAR). Platform digital ini dikembangkan untuk memantau perkembangan praktik karya, dan refleksi diri. Serta penilaian formatif mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Seni Budaya di sekolah mitra.
Ketua tim penelitian, Dr. Ike Ratnawati, S.Pd. M.Pd., menuturkan bahwa pengembangan SIPAKAR merupakan jawaban atas tantangan dokumentasi. Sekaligus pemantauan proses pembelajaran seni yang rumit di lapangan.
“Model pembelajaran seni tidak hanya berfokus pada hasil karya, tetapi juga pada proses kreatif, refleksi, dan penilaian formatif yang berkelanjutan. Melalui SIPAKAR, kami ingin menciptakan sistem terintegrasi bagi mahasiswa, dosen pembimbing, dan guru pamong,” jelasnya.
Sistem ini dikembangkan selama Juli–Agustus 2025 dengan dukungan dana internal LPPM UM skema PPG Non-APBN (Nomor Kontrak 19.5.95/UN32.14.1/LT/2025). Dalam pelaksanaannya, UM menggandeng Studio MBK sebagai mitra pengembang sistem digital dan konten.
SIPAKAR dilengkapi dashboard interaktif yang menampilkan grafik perkembangan kompetensi mahasiswa, dan logbook harian berbasis Kurikulum Merdeka. Serta unggahan dokumentasi proses kreatif (gambar, video, dan catatan). Hingga fitur umpan balik langsung dari dosen dan guru pamong.
“Dari hasil uji coba awal, SIPAKAR menunjukkan potensi besar dalam mendorong refleksi pembelajaran dan akuntabilitas praktik di lapangan. Mahasiswa lebih terarah karena bisa memantau perkembangan diri secara real-time, sedangkan dosen dan guru pamong dapat melakukan asesmen secara lebih efisien,” tambah Dr. Ike.
Lebih dari sekadar alat pelacakan akademik, SIPAKAR juga membuka peluang edupreneurship di bidang pendidikan seni. Mahasiswa dapat memanfaatkan fitur ini untuk menyusun portofolio digital yang berisi karya. Hingga proses kreatif mereka sebagai modal profesional di masa depan.
Inovasi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4: Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan akses pembelajaran digital bagi calon guru seni. Ke depan, UM berencana mengintegrasikan SIPAKAR dengan Learning Management System (LMS) PPG. Sekaligus memperluas fitur multimedia agar lebih inklusif dan imersif bagi mahasiswa seni dari berbagai latar belakang.
Melalui SIPAKAR, UM menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem pembelajaran seni yang kolaboratif, reflektif, dan berorientasi masa depan.
Sumber: um.ac.id
