Mengelola Chat Ucapan Lebaran Tanpa Burnout: Strategi Anti-Kelelahan Digital

5. Buat Template Balasan agar Tidak Perlu Mengetik Ulang

Menulis ucapan yang sama berkali-kali bisa melelahkan. Solusinya? Buat template balasan. Misalnya: "Selamat Lebaran! Semoga sehat selalu dan diberi kelancaran rezeki. Mohon maaf lahir batin."

Tinggal copy-paste, modifikasi sedikit jika perlu, dan kirimkan. Praktis dan hemat waktu, tanpa kehilangan kesan personal.

6. Atur Waktu Khusus untuk Membalas Chat

Jangan membalas sepanjang hari. Tetapkan waktu khusus, misalnya setelah salat Id, setelah makan siang, atau sebelum tidur malam.

Dengan cara ini, kita tidak terus-menerus terjebak dalam notifikasi yang masuk. Waktu berkumpul dengan keluarga tetap bisa dinikmati tanpa gangguan layar.

7. Balas dengan Stiker atau GIF untuk Variasi

Teks panjang bisa terasa kaku. Kadang, stiker atau GIF bisa menggantikan kata-kata dengan lebih ekspresif. Pilih stiker yang sesuai, misalnya gambar ketupat atau karakter lucu yang mengucapkan "Selamat Lebaran."

Selain lebih cepat, ini juga membuat obrolan lebih santai. Chat terasa lebih ringan tanpa harus selalu mengetik panjang.

8. Jangan Merasa Wajib Membalas Semua Pesan

Ini yang sering jadi beban. Ingat, tidak semua chat harus dibalas, apalagi jika hanya forward ucapan tanpa interaksi personal. Jika merasa kewalahan, cukup "like" atau react dengan emoji sebagai tanda sudah membaca.

Orang yang benar-benar dekat pasti memahami jika kita tidak langsung membalas. Lebih baik membalas sedikit tapi berkualitas, daripada sekadar formalitas yang melelahkan.

9. Prioritaskan Interaksi Tatap Muka

Lebaran adalah momen berkumpul dengan keluarga. Jangan sampai sibuk membalas chat malah membuat kita kehilangan momen kebersamaan.

Jika ada keluarga yang sudah lama tidak bertemu, fokuslah pada mereka. Matikan notifikasi sementara dan nikmati obrolan langsung, karena momen seperti ini lebih berharga daripada sekadar pesan di layar.

Sumber: quora