1 tahun disway

Skripsi Harus Hati-Hati! Ini Situs yang Tidak Boleh Dijadikan Sumber atau Referensi!

Skripsi Harus Hati-Hati! Ini Situs yang Tidak Boleh Dijadikan Sumber atau Referensi!

Menulis Skripsi Kredibel Dengan Sumber Yang Benar!-pinterest-

4. Situs Media Sosial

Media sosial pun sama rawannya, di mana informasi bisa tersebar sangat cepat tanpa adanya filter atau pemeriksaan fakta. Mengutip sumber dari situs seperti ini bisa berakibat fatal dalam penulisan skripsi, karena dapat memengaruhi keabsahan dan objektivitas penelitian.

Misalnya, menggunakan artikel dari akun media sosial untuk mendukung hipotesis penelitian tanpa cross-check ke sumber resmi akan membuat pembimbing meragukan kualitas riset yang dilakukan.

5. Situs Komersial yang Bertujuan Jualan (Contoh: Situs E-commerce, Produk)

Website yang fokus pada penjualan produk sering kali memberikan informasi yang bias dan bertujuan untuk mempromosikan produk tertentu. Klaim kesehatan atau manfaat produk di situs ini jarang didukung oleh penelitian ilmiah yang valid, dan cenderung hiperbolik demi menarik pembeli. Oleh sebab itu, informasi dari situs komersial harus diperlakukan dengan sangat hati-hati dan tidak dijadikan rujukan utama dalam skripsi.

6. Periksa Kredibilitas Penulis dan Institusi

Misalnya, saat menulis skripsi tentang psikologi sosial, menemukan artikel dari dosen Psikologi Universitas Indonesia tentu lebih dapat diandalkan daripada blog pribadi yang tidak mencantumkan identitas penulis. Artikel dari dosen tersebut biasanya sudah berdasarkan riset mendalam dan berafiliasi dengan institusi akademik yang kredibel.

Contoh lain, jika menemukan tulisan di website perusahaan kosmetik, sebaiknya waspada. Perusahaan bisa saja mengutamakan promosi produk daripada fakta ilmiah. Jadi, mengecek siapa penulis dan latar belakang institusinya sangat penting untuk memastikan sumber tersebut valid.

7. Cek Apakah Sumber Sudah Melewati Proses Peer Review

Misalnya, saat menulis skripsi tentang ekonomi digital, mencari jurnal dari database seperti Google Scholar atau ProQuest yang sudah terverifikasi peer review adalah langkah bijak. Sebuah artikel dari jurnal “Journal of Digital Economy” yang terindeks Scopus biasanya sudah diperiksa oleh para ahli sehingga isinya dapat dipercaya.

8. Bandingkan Informasi dengan Sumber Lain yang Sejenis

Misalnya, saat menemukan data tentang kenaikan kasus stres mahasiswa selama pandemi di satu artikel, cek juga data dari laporan resmi universitas atau survei nasional kesehatan mental. Jika semua sumber menunjukkan tren yang sama, seperti peningkatan signifikan pada tahun 2020-2021, maka informasi tersebut valid.

Namun, jika ada satu artikel menyebutkan angka yang jauh berbeda tanpa sumber jelas, sebaiknya jangan langsung diandalkan. Membandingkan sumber membantu memastikan data tidak bias atau salah kutip.

9. Cermati Tanggal Publikasi dan Relevansi Data

Misalnya, menulis skripsi tentang tren penggunaan teknologi AI di dunia bisnis, sumber dari tahun 2015 mungkin sudah kurang relevan karena teknologi berkembang cepat. Sebaiknya pilih jurnal dan artikel terbaru, misalnya dari tahun 2022 atau 2023, agar informasi yang digunakan mencerminkan kondisi terkini.

Sumber: bestcolleges.com

Berita Terkait