Ini Beberapa Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Saat Ujian Sempro dan Begini Cara Jawabnya, Tenang!
Ilustrasi Presentasi Hasil Penelitian Skripsi-Freepik -
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Ruang sidang kecil itu terasa seperti pengadilan. Tiga dosen di depan, wajah tegas, dan daftar pertanyaan di tangan. Di belakang, teman-teman satu angkatan ikut menyimak, sebagian diam-diam mencatat—bukan untuk mendukung, tapi bersiap kalau nanti mereka yang maju.
Seminar proposal (sempro) memang bukan tempat pamer. Tapi bukan juga tempat “asal jadi”. Ini panggung awal mahasiswa diuji, bukan cuma pada topik yang diambil, tapi pada logika berpikir, kedalaman membaca, dan kesiapan menghadapi penelitian yang lebih serius.
Dan biasanya, para dosen punya “amunisi” pertanyaan yang hampir selalu muncul dari masa ke masa.
Berikut ini sembilan potensi Q & A atau Question and Answer dalam sempro, alias kemungkinan besar pertanyaan yang akan muncul serta siasat menjawabnya!
1. “Kenapa Memilih Topik Ini?”
Pertanyaan ini sederhana, tapi bisa jadi bumerang kalau jawabannya hanya “karena menarik” atau “lagi tren”. Alasan harus dikaitkan dengan fenomena, keterbatasan studi sebelumnya, atau urgensi kontekstual.
Contoh jawaban kuat: “Topik ini relevan karena setelah pandemi, penggunaan media sosial dalam komunikasi keluarga meningkat signifikan, namun belum banyak studi yang melihat dampaknya pada relasi emosional dalam rumah tangga.”
Jawaban seperti ini menunjukkan bahwa pemilihan topik bukan asal comot, tapi melalui pengamatan dan literatur.
2.“Apa Research Gap-nya?”
Pertanyaan ini menyasar ke jantung dari skripsi. Kalau gap-nya belum jelas, penelitian bisa dianggap tidak perlu dilanjutkan.
Jawaban yang tepat harus menunjukkan peta literatur: “Dari 12 jurnal yang saya baca, mayoritas menggunakan pendekatan kuantitatif dan fokus pada persepsi individu. Belum ada yang membahas secara kualitatif dalam konteks komunitas lokal seperti X.”
Di sinilah pentingnya mapping pustaka sebelum seminar. Agar jawaban berbasis bukti, bukan spekulasi.
3. “Kenapa Metode Ini yang Dipilih?”
Banyak mahasiswa tergagap di sini. Karena asal pakai metode yang sering dipakai senior. Padahal, metode harus sesuai dengan rumusan masalah dan data yang ingin dikumpulkan.
Sumber: enago
