1 tahun disway

Selain di Tumpang, Pemkab Malang juga Siapkan 9,6 Hektare Lahan di Bantur untuk Sekolah Rakyat

Selain di Tumpang, Pemkab Malang juga Siapkan 9,6 Hektare Lahan di Bantur untuk Sekolah Rakyat

Dirjen PS Kemenpu dan Bupati Malang, mengecek langsung lahan yang akan dibangun menjadi Sekolah Rakyat di Kecamatan Bantur, Kamis (17/4)--Prokopim Kabupaten Malang

BANTUR, DISWAYMALANG.ID-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tidak hanya menyiapkan lahan di Kecamatan Tumpang, tetapi juga di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, untuk pembangunan Sekolah Rakyat

Pemkab Malang menyediakan tanah seluas 9,6 hektare yang telah disurvei langsung oleh Direktur Jenderal Prasarana Strategis (Dirjen PS) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI Maulidya Indah Junica, pada Kamis (17/4). Dalam kunjungan tersebut, Dirjen PS didampingi oleh Bupati Malang HM. Sanusi, serta Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib.

Tanah yang terletak dekat dengan Jembatan Pelangi ini merupakan aset Pemkab Malang, dan saat ini masih digunakan sebagai perkebunan tebu yang disewa oleh pihak lain. Selain itu, di sekitar lahan tersebut juga sedang dilaksanakan pembangunan jalan nasional.

BACA JUGA:Lokasi Calon Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang di Tumpang Ditinjau Wamen PU

Berdasarkan peninjauan yang dilakukan, Maulidya Indah Junica mengungkapkan bahwa lahan tersebut siap dibangun menjadi gedung Sekolah Rakyat milik Pemkab Malang.

"Pak Bupati juga menjelaskan bahwa lahan ini sudah hampir 100 persen clear and clean. Poin verifikasinya adalah apakah ini hak milik, ada sertifikatnya, dan tidak ada sengketa, itu sudah dipastikan," kata Maulidya.

Proses verifikasi dilakukan dengan memperhatikan dampak lingkungan dan sosial terhadap wilayah setempat. Pembangunan juga harus mematuhi rencana tata ruang wilayah (RTRW) daerah dan menyesuaikan dengan kontur tanah di lahan tersebut.

"Perencanaan pembangunan ada di Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga kami akan melihat desain bangunan yang sesuai. Sesuai arahan Presiden, sekolah ini akan mencakup tiga jenjang pendidikan, yakni SD, SMP, dan SMA, lengkap dengan fasilitasnya," tambah Maulidya.

Direncanakan, pembangunan Sekolah Rakyat dimulai pada Juni 2025 dan diharapkan selesai pada Februari 2026. "Karena ini adalah pembangunan dari awal, kami berharap semuanya berjalan lancar dan harmonis," pungkasnya.

 

Bupati Malang menambahkan bahwa selain gedung sekolah, pembangunan juga akan mencakup berbagai fasilitas penunjang aktivitas pelajar. 

"Sarana olahraga akan memanfaatkan satu hektare tambahan. Yang dibutuhkan untuk sekolah ini adalah lima hektare, dan masih ada ruang empat hektare yang bisa digunakan untuk fasilitas penunjang lainnya," jelas Bupati Malang.

Sumber:

Berita Terkait