Lokasi Calon Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang di Tumpang Ditinjau Wamen PU
Wamen PU dan Wakil Bupati Malang berjalan dibawah rerimbunan pohon di lokasi yang akan dibangun sekolah rakyat di Kecamatan Tumpang, Kamis (17/4).--Prokopim Kabupaten Malang
TUMPANG, DISWAYMALANG.ID-- Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib, mendampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Diana Kusumastuti, serta Direktur Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU RI dalam peninjauan lokasi rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang, Kamis (17/4) pagi.
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan Sekolah Rakyat ini berada di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang.
Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari langkah untuk menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Menteri Sosial mengenai pembangunan Sekolah Rakyat di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.
"Saat ini, untuk tahap pertama, kita merencanakan pembangunan 53 Sekolah Rakyat yang akan segera difungsikan pada bulan Juli. Namun sebelum membangun, kami akan melakukan verifikasi dan validasi, serta mengecek satu per satu lokasi yang ada, salah satunya di Kabupaten Malang," ungkap Wamen PU.
BACA JUGA:Pemkot Malang Siapkan Lahan Eks Kampus Poltekom untuk Sekolah Rakyat
Dari hasil peninjauan pagi tersebut, Diana menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan penilaian terhadap lokasi Taman Buah di Kecamatan Tumpang untuk memastikan apakah tempat tersebut layak dijadikan lokasi Sekolah Rakyat.
“Kami akan melakukan justifikasi untuk menentukan apakah lokasi ini cocok atau tidak digunakan,” jelas Diana.
Konsep Sekolah Rakyat yang akan dibangun meliputi jenjang pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA, dilengkapi dengan fasilitas asrama, fasilitas olahraga, serta kemungkinan adanya tempat peribadatan dan edukasi berkebun yang dapat dimanfaatkan oleh para pelajar.
BACA JUGA:Safari Halal Bihalal di Turen, Bupati Malang Sosialisasikan Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa
Diana juga menekankan pentingnya dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebelum memulai pembangunan.
"Sebenarnya, lokasi ini lebih cocok untuk pariwisata karena pepohonan yang sangat bagus, sayang jika harus menebangnya. Menebang pohon memang bisa selesai dalam sehari, tetapi untuk menanam pohon yang bisa tumbuh dengan baik, itu butuh waktu puluhan tahun," tambahnya sebelum meninggalkan lokasi.
Wamen PU beserta rombongan juga memeriksa lokasi lain yang akan dibangun sekolah rakyat di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur.
Sumber:
