1 tahun disway

Sekolah Rakyat Gunakan Kurikulum yang Memungkinkan Siswa Memilih Metode dan Waktu Belajar Sesuai Kebutuhan

Sekolah Rakyat Gunakan Kurikulum yang Memungkinkan Siswa Memilih Metode dan Waktu Belajar Sesuai Kebutuhan

--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, kurikulum Sekolah Rakyat (SR) menggunakan Multi Entry Multi Exit (MEME).Dengan begitu, para murid berpeluang menentukan metode serta waktu belajar sesuai kebutuhan dirinya selama mengenyam pendidikan di SR.

Hal itu disampaikan Mu'ti saat menghadiri pembekalan guru dan kepala sekolah rakyat di JIEXpo Kemayoran, Jakarta pada Jumat (22/8)."Murid dapat masuk dan menyelesaikan program pendidikan sesuai kebutuhan pribadi, sosial, atau pekerjaan mereka. Inilah saya kira yang berbeda dengan sekolah yang biasa," jelas Mu'ti..

Beragamnya metode pengajaran dan pilihan penjadwalan menjamin bahwa setiap siswa mendapat manfaat dari pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan kecepatan dan preferensi belajar individu mereka.

Lebih lanjut, Mu'ti menegaskan bahwa kurikulum MEME dilaksanakan dengan menyelenggarakan beragam pengalaman belajar dan mengelola jadwal belajar yang dapat disesuaikan.

Lembaga pendidikan yang beragam ini akan menawarkan pilihan modul pembelajaran yang dapat dipilih siswa berdasarkan kecepatan belajar pribadi mereka.

Lebih lanjut, Mu'ti menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga akan menyesuaikan kurikulum. Yakni, dengan memasukkan modul-modul yang memfasilitasi kelulusan yang dipercepat bagi siswa yang belajar cepat..

"Beberapa modul juga sudah kita siapkan sehingga dengan modul itu murid yang belajar cepat akan bisa lulus dengan cepat," ujar dia.

Mu'ti menyatakan bahwa kurikulum MEME tidak hanya menyoroti pentingnya siswa tetapi juga menggarisbawahi peran penting yang dimainkan oleh guru.

Dia menekankan bahwa perlunya para pendidik untuk mengembangkan materi pengajaran yang lebih mudah beradaptasi dan memenuhi berbagai kebutuhan siswa mereka."Mereka dituntut untuk mampu merancang materi pembelajaran secara lebih fleksibel. Merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan juga tingkat perbedaan dari masing-masing murid dan kemudian mendampingi murid untuk belajar," papar Mu'ti.

BACA JUGA:Departemen Bahasa Inggris Polinema Kirim 16 Mahasiswanya Ikuti IPEC Tahun Ini

Dia berpendapat bahwa kurikulum MEME memiliki potensi untuk memudahkan transisi siswa dari berbagai jalur pendidikan.Termasuk pengorganisasian mata pelajaran yang memadai serta pengaturan waktu yang adaptif bagi siswa.

"Pendekatan yang digunakan adalah mastery learning atau pembelajaran tuntas di mana pengelolaannya mengadaptasi tailor-made kurikulum yang berarti dibuat khusus sesuai dengan target program," pungkasnya. (*)

Sumber: disway news network