1 tahun disway

UM Bawa Prototype Mobil Listrik dan Solusi Energi Terbarukan di Pameran Inovasi IBEA 2025 Awal Juli Ini

UM Bawa Prototype Mobil Listrik dan Solusi Energi Terbarukan di Pameran Inovasi IBEA 2025 Awal Juli Ini

Salah karya inovasi UM berupa lampu penerangan jalan dengan energi terbarukan. Gambar di atas adalah komponen-komponennya --um.ac.id

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID – Universitas Negeri Malang (UM) menyiapkan berbagai karya inovasi unggulan untuk tampil di  Pameran Produk inovasi Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025. Produk inovasi yang disiapkan untuk Pameran yang akan digelar pada Kamis-Jumat (3-4/7) di Hotel Bidakara, Jakarta ini antara lain berbagai inovasi solusi energi terbarukan, serta prototipe kendaraan listrik dan sistem kontrol cerdas.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si., menjelaskan bahwa pemberangkatan karya inovasi UM yang akan dipamerkan di IBEA 2025, akan dilakukan pada Selasa (1/7).

“Selama hampir sebulan, kami memusatkan seluruh produk fisik, aplikasi, dan buku di lantai 6 Gedung Rektorat. Setelah proses pengepakan selesai, tim UM akan berangkat dengan silver booth seluas 15 meter persegi,” kata Prof. Markus, di ruang LPPM UM Graha Rektorat lt 6.

Dia menjelaskan, pameran ini digelar untuk menampilkan ragam produk karya unggulan hasil penelitian, community engagement, dan pengabdian pendidikan dari seluruh Fakultas dan Sekolah Pascasarjana.

Produk inovasi UM yang dipamerkan mencakup solusi energi terbarukan —mulai dari solar cell dan wind turbine hingga bahan kimia untuk baterai dan superkapasitor— serta prototipe kendaraan listrik dan sistem kontrol cerdas. Semua inovasi telah dilengkapi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dengan sebagian besar telah terdaftar resmi dan sisanya dalam proses pengajuan.


Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si., 

Menurut Prof. Markus, produk-produk ini dipilih berdasarkan potensi komersial dan kerja sama industri, terutama di sektor energi bersih (SDG 7) dan inovasi infrastruktur (SDG 9). Salah satu produk inovasi UM yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah Solar Wind Turbine yang diimplementasikan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

BACA JUGA:Hadiri Rapat Asosiasi Jalan Tol Indonesia, Wabup Malang Desak Percepatan Tol Malang–Kepanjen

Perlu Penelitian Fundamental

Lebih jauh, Prof. Markus menyoroti pentingnya penelitian fundamental yang meski membutuhkan waktu panjang —hingga 20 tahun— memiliki impact factor akademik dan rujukan global lebih tahan lama dibandingkan riset terapan. “Penelitian dasar mungkin lambat di awal, tetapi sitasi dan adopsinya oleh peneliti berikutnya menghasilkan dampak berkelanjutan hingga puluhan tahun,” ujarnya.

Pameran IBEA juga menjadi instrumen strategis UM dalam branding dan internasionalisasi. Dukungan penuh Rektor dan Wakil Rektor II, termasuk pendanaan serta tenaga teknis, serta memastikan bahwa seluruh delegasi Humas dan dekan mampu mempromosikan karya ilmiah dan inovasi kampus. Sejak 2019, setiap proposal penelitian wajib melibatkan mitra internasional dan memprioritaskan publikasi global, sehingga kolaborasi dengan berbagai negara mitra lama dan baru seperti China, Jepang, Kroasia terus menguat.

Sebagai bagian visi masa depan, UM menargetkan pengembangan flagship seperti kendaraan hidrogen dan program pelatihan kepala desa inovatif. Prof. Markus menegaskan, “Inovasi berkelanjutan dan unik adalah kunci agar UM tetap kompetitif dan berkontribusi pada kemajuan nasional.”

BACA JUGA:AgTech-AI, Menumbuhkan Pangan dan Peluang Kerja

Dengan langkah terstruktur dari persiapan hingga pelaksanaan, pameran IBEA diharapkan tidak hanya meningkatkan reputasi UM, tetapi juga mempercepat transfer teknologi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

Sumber: um.ac.id

Berita Terkait