1 tahun disway

Tim Mahasiswa Teknik Pengairan Juarai Kompetisi Video yang Didukung Unesco dengan Angkat Potensi Sumber Maron

Tim Mahasiswa Teknik Pengairan Juarai Kompetisi Video yang Didukung Unesco dengan Angkat Potensi Sumber Maron

--prasetya.ub.ac.id

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Kembali mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menambah capaian prestasi membanggakan. Tim mahasiswa yang terdiri dari Hilwa Dul Abror, Nur Azizah Sa, Devin Ardito Prasetya, Dicky Ahmad, Dony Rahman, Firzatullah Berryl Achmad, Hafizh Aqil Pamungkas, Hafidz Muhammad Rosyid, Arlita Hilda Puspitasari baru saja diumumkan sebagai pemenang ajang Youth Video Competition. 

Tim tersebut menjadi juara pertama dalam kompetisi yang merupakan rangkaian acara Sustainable Hydrosystems: Integrating Ecohydrology and Local Ecological Knowledge (LEK) into Inclusive Water Resource Management ini. Kompetisi ini  diselenggarakan oleh IHP UNESCO, bekerja sama dengan Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) dan Pusat Riset Sumber Daya Air (PRISDA) BRIN. Pelaksanaannya sejak Juni 2025, dan baru diumumkan pemenangnya pada 18 Agustus 2025.

Dalam kompetisi bertema water and local wisdom ini, tim menampilkan karya berjudul “Water Stories from Karangsuko Village: Sumber Maron.” Dengan mengangkat, potret relasi masyarakat dengan sumber daya air Sumber Maron yang terletak di Desa Karangsuko, Kabupaten Malang. 

Lewat video tersebut, Hilwa dan kawan-kawan menyoroti potensi besar Sumber Maron dalam penyediaan air bersih.  Sekaligus peluang pengembangan energi ramah lingkungan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Menurut Hilwa, ketertarikan ikut lomba bermula saat melihat ada kesempatan untuk menggabungkan ilmu yang  dipelajari di Teknik Pengairan dengan cara yang edukatif dan bermanfaat. "Kami ingin menunjukkan bagaimana ilmu Pengairan bisa diterapkan langsung untuk mengatasi masalah lingkungan, terutama dalam hal ketahanan air dan energi yang ramah lingkungan,” jelas mahasiswa Program Studi Teknik Pengairan, Fakultas Teknik UB angkatan 2022 ini.


Cover video tentang Sumber Maron karya Hilwa dan tim--prasetya.ub.ac.id

Mereka memilih Sumber Maron, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata air. Namun di balik itu, kawasan ini memiliki potensi energi terbarukan

Dari riset di lokasi, Hilwa dan tim menemukan bahwa turbin PLTMH yang ada baru digunakan untuk memompa air bersih bagi beberapa desa, dan belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber energi berkelanjutan.

“Padahal, aliran air bisa dimanfaatkan lebih luas, tidak hanya untuk kebutuhan air bersih, tapi juga sebagai sumber energi yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jadi yang Pertama Digandeng Kemkomdigi Dirikan AI Talent Factory, UB Ditarget Cetak 50 Talenta AI per Periode

Wawancara Masyarakat

Hilwa mengungkapkan bahwa proses pembuatan video ini diawali dengan riset lapangan. Ia bersama rekan-rekannya dari Teknik Pengairan melakukan wawancara dengan pengelola dan masyarakat sekitar Sumber Maron untuk memahami permasalahan yang ada. Hasil riset kemudian dikemas dalam narasi ilmiah yang sederhana, menyentuh, dan mudah dipahami publik.

“Kami ingin agar pesan ilmiah tentang air bisa dikemas dengan cara yang menarik dan komunikatif,” tambah Hilwa.

Di balik keberhasilan Hilwa dan tim ini, terdapat tantangan dalam manajemen waktu, mengingat kesibukan akademik dan koordinasi tim. Namun, dengan komitmen dan kolaborasi, karya tersebut berhasil diselesaikan tepat waktu.

 

Sumber: prasetya.ub.ac.id

Berita Terkait