Petunjuk Lengkap Bus Shalawat Jemaah Haji 2025, Terminal, Rute, dan Arah dari WC Masjidil Haram
--
MALANG.DISWAYMALANG.ID – Jamaah haji asal Malang Raya sudah ada yang mendarat di Tanah Suci. Salah satu dari beberapa hal penting yang harus segera dipahami oleh para jemaah adalah sistem transportasi di sana. Khususnya rute dan terminal Bus Shalawat yang mengantar dan menjemput jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya.
Sejauh ini, masih banyak jemaah, termasuk dari kloter asal Malang, yang belum mengetahui dengan jelas terminal keberangkatan yang sesuai dengan hotel tempat mereka menginap.
“Jemaah harus hafal nomor rute bus sesuai yang tercantum di kartu bus masing-masing. Kartu ini wajib dibawa setiap kali ke Masjidil Haram untuk mempermudah kembali ke hotel,” tegas Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, di Makkah.
PPIH menyiapkan tiga terminal utama untuk jemaah haji Indonesia di sekitar Masjidil Haram:
- Terminal Syib Amir: melayani jemaah yang tinggal di wilayah Syisyah dan Raudhah.
- Terminal Ajyad (Jiad): melayani jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah.
- Terminal Jabal Ka’bah: melayani jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal.
Setiap terminal memiliki rute bus khusus yang berbeda-beda, disesuaikan dengan lokasi hotel dan sektor pemondokan. Bus Shalawat beroperasi 24 jam dengan rasio pelayanan 1 bus untuk setiap 400 jemaah.
“Nomor bus sama dengan nomor rute dan itu tertera jelas di kartu. Mohon jemaah untuk tidak lepas membawa kartu tersebut,” kata Mujib.
Untuk menjangkau terminal dari Masjidil Haram, jemaah dapat menggunakan titik-titik patokan berikut:
1. Terminal Syib Amir: dapat dijangkau dengan mengikuti petunjuk “Shaib Amer Bus Station” dari WC 9.
2. Terminal Ajyad: menuju dari WC 3, lalu belok kiri hingga mencapai WC 9, kemudian mengikuti arah menuju Syib Amir.
3. Terminal Jabal Ka’bah: gunakan WC 8 atau WC 9 sebagai patokan utama menuju lokasi terminal.
Setibanya di terminal, jemaah diimbau segera mencari bus sesuai nomor rute hotel masing-masing. Petunjuk rute tersedia di terminal dan di dalam bus. Jika ragu, jemaah dapat meminta bantuan petugas transportasi yang bersiaga di titik-titik tertentu.
Sumber: kemenagri
