1 tahun disway

Topik Skripsi Unik tapi Literatur Sulit, Tidak Selalu Harus Ganti Judul Kok! Coba 9 Cara Ini

Topik Skripsi Unik tapi Literatur Sulit, Tidak Selalu Harus Ganti Judul Kok! Coba 9 Cara Ini

Membuat Skripsi Dengan Sumber Referensi Yang Sulit Ditemukan-pinterest-

4. Perluas Literatur

Meski jurnal dan skripsi adalah referensi utama yang ideal, sumber literatur lain juga sangat bernilai. Artikel ilmiah populer, buku semi-akademik, laporan lembaga riset, bahkan publikasi dari organisasi internasional bisa digunakan, selama dapat dinilai kredibilitasnya dan relevansi terhadap topik yang dibahas.

Misalnya, jika meneliti tentang gaya hidup minimalis di kalangan mahasiswa kos, mungkin tidak banyak jurnal yang membahas secara spesifik. Namun, laporan dari lembaga riset seperti McKinsey atau YouGov mengenai perilaku generasi muda, ditambah buku-buku seperti The Life-Changing Magic of Tidying Up oleh Marie Kondo, dapat memberikan wawasan yang berguna. Selain itu, teori-teori tentang budaya konsumsi juga bisa memperkaya analisis.

5. Libatkan Data Primer Lebih Awal

Jika kesulitan menemukan literatur yang relevan, salah satu solusi adalah mulai mengumpulkan data primer sejak awal. Pendekatan ini mirip dengan grounded theory, di mana data yang diperoleh dari lapangan digunakan untuk membangun teori dan argumen. Ini sangat berguna untuk topik-topik baru yang belum banyak dibahas di literatur yang ada.

Sebagai contoh, jika meneliti fenomena burnout di kalangan pekerja freelance, mungkin tidak ada banyak literatur mengenai pekerja desain grafis freelance. Namun, dengan melakukan wawancara dan pengumpulan data tentang pengalaman mereka, pola-pola yang ditemukan dapat digunakan untuk membangun kerangka teori yang relevan. Setelah itu, referensi mengenai kesehatan mental dan teori kerja dapat digunakan untuk mendalami lebih lanjut.

6. Diskusi Rutin dengan Pembimbing: Jangan Cuma Nunggu ACC

Ketika memilih topik yang unik, sering kali mahasiswa merasa bahwa pembimbing tidak dapat memahami sepenuhnya topik yang diangkat. Namun, justru karena topiknya unik, penting untuk berdiskusi secara rutin dengan pembimbing. Pembimbing dapat memberikan perspektif metodologis atau mengarahkan kepada literatur lintas bidang yang relevan, yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

7. Cek Proyek Penelitian Luar Negeri: Banyak yang Mirip Tapi Belum Dikenal di Sini

Jangan hanya terfokus pada literatur lokal. Banyak topik yang populer secara global tetapi belum banyak dibahas dalam penelitian di Indonesia. Mencari referensi di jurnal internasional melalui Google Scholar atau ResearchGate bisa sangat membantu, karena sering kali ada penelitian terkait topik yang belum dikenal di Indonesia.

Misalnya, jika meneliti communal living di kalangan mahasiswa, yang belum banyak dibahas di Indonesia, referensi terkait co-housing atau intentional communities di luar negeri dapat menjadi literatur yang sangat berguna. Literatur tersebut bisa digunakan untuk melihat bagaimana konsep hidup bersama diterapkan di konteks yang berbeda dan bagaimana itu relevan dengan dinamika mahasiswa di Indonesia.

8. Berani Dekonstruksi: Saatnya Skripsi Bukan Cuma Soal Temuan, Tapi Proses

Penting untuk memahami bahwa skripsi bukan hanya tentang menemukan temuan baru, tetapi juga tentang proses. Jika keterbatasan literatur dirasakan, mahasiswa bisa berfokus pada bagaimana proses penelitian dijalankan, serta bagaimana keterbatasan tersebut disiasati. Kejujuran tentang keterbatasan dan transparansi dalam metodologi justru akan memperkaya karya ilmiah tersebut.

Sebagai contoh, dalam penelitian tentang tradisi Lebaran digital yang berkembang, mungkin belum ada literatur yang membahas fenomena ini secara khusus. Namun, dengan menjelaskan bagaimana penelitian ini dibangun dan melibatkan teori-teori terkait ritual dan ekonomi digital, proses penulisan dapat menjadi bagian yang menarik untuk diperbincangkan.

9. Jangan Terlalu Takut Salah: Ilmu Itu Sedang Tumbuh

Sumber: quora

Berita Terkait