Semester Genap, Harus Mulai Daftar KKN? Tenang! KKN Itu Menyenangkan Kok (Tak Seseram KKN Desa Penari!))
Ilustrasi Kegiatan KKN Mahasiswa-Pinterest - Harsa Lathifah-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Semester genap sering jadi penanda bahwa waktu KKN (Kuliah Kerja Nyata) sudah di depan mata, seperti Universitas Brawijaya yang mulai membuka pendaftaran KKN bagi mahasiswanya mulai (18/4) ini. Buat yang baru pertama kali, mungkin mulai muncul rasa waswas: akan ditempatkan di mana, tinggal serumah dengan siapa, harus ngapain aja?
Tapi tenang. Meski awalnya terdengar seperti tantangan besar, KKN sebenarnya menyenangkan, bahkan bisa jadi salah satu momen paling berkesan selama kuliah.
Selain belajar hidup mandiri, KKN juga jadi ajang bikin relasi, kontribusi nyata ke masyarakat, sampai healing tipis-tipis di desa.
Yuk, simak alasan kenapa KKN layak dinikmati, bukan ditakuti!
1. Kesempatan hidup mandiri jauh dari rumah/kampus
Saat KKN, peserta bakal tinggal di daerah penempatan selama beberapa minggu. Ini momen berharga buat belajar mandiri. Dari urusan masak, bersih-bersih rumah, sampai mengatur waktu tidur dan kerja kelompok.
Buat yang belum pernah ngekos, ini bisa jadi latihan awal. Rasanya beda banget dibanding hidup di rumah atau asrama. Dan percayalah, banyak yang pulang KKN dengan cerita seru soal "pertama kali" ngelakuin sesuatu sendiri.
2. Bertemu teman baru lintas jurusan dan fakultas
KKN mempertemukan mahasiswa dari berbagai latar belakang akademik. Dalam satu kelompok, bisa ada yang dari teknik, kesehatan, ekonomi, hingga sastra.
Ini bukan cuma memperluas pertemanan, tapi juga memperkaya cara berpikir. Setiap orang punya sudut pandang berbeda, dan kerja bareng dengan mereka bisa bikin kita lebih terbuka dan fleksibel.
3. Mengenal langsung dinamika masyarakat lokal
Selama KKN, mahasiswa bakal berinteraksi langsung dengan warga sekitar. Mulai dari ngobrol bareng ibu-ibu PKK, bantu kegiatan posyandu, sampai main bareng anak-anak desa.
Pengalaman ini bikin kita belajar banyak tentang kondisi nyata masyarakat—sesuatu yang jarang didapat dari ruang kelas. Dari situ juga bisa tumbuh empati dan semangat kontribusi yang lebih besar.
4. Bisa menerapkan ilmu secara nyata
Apa yang dipelajari di kampus akhirnya bisa dibawa ke lapangan. Anak teknik bisa bantu perbaiki saluran air, anak komunikasi bisa bikin media edukasi, anak ekonomi bisa ngajar soal UMKM.
Sumber: quora
