Rayakan Keberagaman Hari Toleransi Dunia 16 November, Ini Contoh Toleransi dalam Pendidikan Matematika
"Merayakan keberagaman, menghargai perbedaan-pinterest-pinterest
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Setiap tanggal 16 November, dunia memperingati Hari Toleransi Internasional (International Day for Tolerance), sebuah momentum penting yang mengajak umat manusia untuk menghormati keragaman budaya, kepercayaan, dan cara hidup satu sama lain.
BACA JUGA:Berkabut sejak Pukul 14.00 hingga Malam, Suasana Kota Batu Kembali seperti 25 Tahun Lalu
Peringatan ini bermula pada 16 November 1995, ketika UNESCO menetapkan Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi bersama 185 negara anggotanya. Setahun kemudian, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai perayaan internasional melalui Resolusi 51/95.
BACA JUGA:38 Peserta Parade Kostum Meriahkan Pesona Gondanglegi XII, Penonton Membeludak
Makna yang Lebih dalam: Toleransi Bukan Sekadar Menolerir
Menurut Deklarasi UNESCO, toleransi bukanlah sikap pasif atau acuh tak acuh. Tetapi sikap aktif dalam menghargai “rasa hormat dan penghargaan atas kekayaan keragaman budaya dunia, bentuk ekspresi, dan cara berbeda dalam menjadi manusia.”
BACA JUGA:Shopping Race Tahap 3, BNI Gelar di 13 Kota Termasuk Malang, Genjot Literasi-Transaksi Digital
Toleransi juga berkaitan erat dengan pengakuan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan dasar setiap individu, sehingga menjadi fondasi penting dalam menjaga kedamaian antar kelompok.
Cara Memperingati Hari Toleransi
Peringatan ini bisa dilakukan dengan cara sederhana namun bermakna:
- Belajar lebih banyak tentang budaya, agama, dan latar belakang orang lain sebagai bentuk empati dan pemahaman.
- Mendengarkan orang yang punya pandangan berbeda, membuka dialog daripada menghakimi.
- Mendorong negara dan komunitas untuk membangun regulasi, pendidikan, dan akses informasi yang mendukung inklusi, serta melawan ujaran kebencian.
- BACA JUGA:BRIN Gelar Pelatihan Pengelolaan Informasi Publik, Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Literasi Digital
Penghargaan untuk Pejuang Toleransi
Sebagai bagian dari peringatan ini, UNESCO memberikan UNESCO Madanjeet Singh Prize setiap dua tahun sekali untuk individu, lembaga, atau organisasi yang berkontribusi besar dalam mempromosikan toleransi dan non-kekerasan.
Pada zaman sekarang —ketika teknologi dan media sosial mempertemukan kita dengan berbagai perspektif— toleransi justru makin krusial. Semakin banyak tantangan, seperti misinformasi dan ujaran kebencian, yang bisa memecah belah masyarakat.
Sumber: toleransi.istiqlal.or.id
