8 September Hari Literasi, Momen untuk Upgrade Kemampuan Mengolah dan Memanfaatkan Informasi
--
Dalam kondisi ini, peran sekolah, perpustakaan, dan komunitas literasi menjadi sangat penting. Bukan sekadar penyedia fasilitas belajar, mereka juga menjadi ruang untuk memperkuat literasi masyarakat.
BACA JUGA:Pelantikan Muslimat NU se-Kota Malang, Khofifah Indar Parawansa Wanti-Wanti Soal Pinjol
Di era digital seperti sekarang, literasi tak lagi sekadar soal bisa membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan untuk memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi dengan bijak.
BACA JUGA:Anti Ngantuk! Ini Dia 9 Tips Membaca Cepat tapi Tetap Menikmati Isinya
3. Relevansi
Literasi digital menjadi keterampilan penting agar seseorang mampu memilah mana informasi yang benar dan mana yang merupakan hoaks.
Begitu pula dengan literasi media, yang menuntut pemahaman kritis terhadap dampak media sosial dalam membentuk opini dan perilaku masyarakat.
Sementara itu, literasi informasi mendorong individu agar tidak hanya cerdas dalam mengonsumsi konten, tetapi juga bertanggung jawab saat memproduksinya.
Dengan bekal literasi yang komprehensif, masyarakat akan mampu menghadapi derasnya arus informasi tanpa kehilangan kemampuan berpikir kritis dan etika dalam berkomunikasi.
Hari Literasi Internasional menjadi momen reflektif untuk kembali mengingatkan bahwa literasi adalah fondasi penting dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga partisipasi dalam masyarakat.

--
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Per 8 September, Prediksi Pagi Mendung, Sore hingga Malam Hujan Ringan
Literasi juga berarti kemampuan untuk membaca situasi, berpikir kritis, dan bijak dalam mengolah informasi. Karena itu, mari bersama-sama menumbuhkan budaya membaca, berdiskusi, dan berpikir kritis.
Pada akhirnya, literasi adalah kunci agar tidak mudah tersesat di tengah derasnya arus informasi. Nah, sudah sejauh mana literasi hadir dalam keseharian kita? Selamat Hari Literasi Internasional. (*)
Sumber: harian.disway.id
