Makin Serius Garap Ekonomi Digital, Indonesia Bidik Valuasi hingga Rp 10 Ribu Triliun, Tertinggi di ASEAN
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Pemerintah Indonesia makin serius menggarap ekosistem digital dan kecerdasan artifisial (AI) sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi nasional. , Ditargetkan, kontribusi ekonomi digital mencapai nilai USD 500–700 miliar atau setara Rp 7.500–10.000 triliun.
Hal itu disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam AI Innovation Summit 2025 di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Airlangga, penguatan ekonomi digital masuk dalam paket ekonomi khusus yang diluncurkan pemerintah Selasa (16/9) lalu. Bentuk programnya, mulai dari penyiapan SDM digital, juga memperkuat ekosistem UMKM berbasis digital. Salah satunya lewat pembangunan co-working space di Tanah Abang dan Blok M yang akan diperluas ke 15 kota lain di Indonesia.
“Digitalisasi kini menjangkau seluruh disiplin ilmu, bukan hanya teknik atau teknologi. Karena itu, link and match antara kampus dan industri harus diperkuat,” tegas Airlangga.
Airlangga juga menegaskan, digitalisasi adalah sektor dengan pertumbuhan eksponensial yang akan menjadi akselerator utama perekonomian nasional.
No 1 di ASEAN Digital Economy
Di level regional, Indonesia bahkan memimpin penyusunan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Kerangka digital pertama di dunia ini ditargetkan rampung tahun depan.Jika terealisasi, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan melesat hingga USD2 triliun (sekitar Rp 30.000 triliun) pada 2030, dengan kontribusi Indonesia diperkirakan mencapai Rp 7.500–10.000 triliun.
Dalam bidang AI, Indonesia sudah lebih dulu menorehkan prestasi dengan menjadi negara ASEAN pertama yang menyelesaikan AI Readiness Assessment bersama UNESCO.
BACA JUGA:Hebatnya Orang Indonesia, Rata-Rata SDM Pekerja Lulusan SMP, tapi Jago Dalam Kuasai AI
Saat ini, pemerintah tengah mengimplementasikan Strategi Nasional AI yang mencakup tujuh fokus. Mulai dari etika, riset, talenta, hingga investasi.
Infrastruktur digital juga terus diperkuat lewat jaringan 5G, Palapa Ring, BTS, hingga satelit orbit rendah (LEO). Tak ketinggalan, pemerintah mendorong hilirisasi industri semikonduktor.
Indonesia kini sudah mampu melakukan assembling, testing, dan packaging untuk pasar ekspor, dengan target berikutnya menguasai desain cip agar lebih kompetitif.
BACA JUGA:18 September Memperingati Hari Membaca Buku Elektronik, Berikut 9 Manfaat Utama Membaca E-book
Airlangga menambahkan, semua kebijakan digital dan AI harus dibuat inklusif, bukan eksklusif. “Kalau industri padat modal memang tidak mudah dibuat inklusif. Tapi untuk digitalisasi dan AI, wajib hukumnya kita buat kebijakan yang terbuka untuk semua anak bangsa,” ujarnya.
Sumber: disway news network
