1 tahun disway

11 Mei, World Ego Awareness Day: Mengenal Ego State, Cara untuk Memahami Diri dan Orang Lain

11 Mei, World Ego Awareness Day: Mengenal Ego State, Cara untuk Memahami Diri dan Orang Lain

World Ego Awareness Day ; Mengenal 3 Jenis Ego State Yang Membentuk Manusia dalam Berperilaku-pinterest-

Child ego penting untuk kreativitas, cinta, dan kebebasan emosional. Tapi jika mendominasi, bisa menyebabkan perilaku kekanak-kanakan, manipulatif, atau ketergantungan.

3. Parent Ego State: Suara Norma dan Larangan

Parent ego state adalah hasil dari internalisasi suara orang tua, guru, atau tokoh berpengaruh dalam masa pertumbuhan. Parent ego state terbagi dua:

1.Nurturing Parent: suportif, melindungi, memberi semangat.

2.Critical Parent: menghakimi, mengatur, memberi hukuman.

Parent ego ini membantu kita membuat keputusan moral, menjaga struktur, dan memelihara tanggung jawab sosial. Namun, ketika terlalu dominan, bisa membuat seseorang jadi perfeksionis, keras kepala, atau terlalu menuntut.

4. Adult Ego State: Penengah yang Bijak

Adult ego state adalah bagian dari kepribadian yang paling rasional, objektif, dan responsif terhadap “di sini dan saat ini”. Ini seperti komputer internal yang memproses informasi tanpa bias emosional masa lalu.

Saat kita berada dalam Adult ego, kita mengambil keputusan berdasarkan fakta, bukan impuls. Menimbang logika, risiko, dan pilihan rasional.

5. Dinamika Transaksi: Ego State vs Ego State

Dalam teori Transactional Analysis, interaksi antara dua orang disebut “transaksi”. Setiap transaksi melibatkan ego state. Contoh:

Parent - Child: “Kamu harusnya tahu aturan!” ➝ “Iya, maaf…”

Adult - Adult: “Bagaimana kalau kita diskusikan solusinya?”

Child - Parent: “Kamu selalu menyalahkanku!”

Transaksi bisa sehat atau tidak, tergantung apakah respon datang dari ego state yang sesuai. Kesalahan komunikasi sering terjadi karena ego state tidak selaras.

Sumber: simply psychology