Wali Kota Malang Tegaskan Madyopuro Mangano Berdampak Positif Bagi UMKM dan Masyarakat

Suasana penutupan Madyopuro Mangano, Kamis (10/4) malam--Istimewa
KEDUNGKANDANG, DISWAYMALANG.ID – Penutupan event kuliner Madyopuro Mangano pada Kamis (10/4) malam, menjadi momentum penting bagi perkembangan UMKM di Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, secara langsung menyampaikan bahwa acara ini memberikan dampak positif baik bagi pelaku usaha mikro maupun masyarakat luas.
Acara penutupan yang digelar sekitar pukul 21.00 WIB diawali dengan kegiatan berkeliling stand oleh jajaran pemerintah kota. Wali Kota Wahyu tak hanya hadir secara simbolis, namun juga menyapa langsung para pedagang dan mendengarkan testimoni mereka.
"Secara umum, kami tanya-tanya kepada semua penjual, mereka sudah merasakan nyamannya berdagang, larisnya dagangan, bahkan hasil transaksi melalui QRIS sangat memuaskan," jelas Wahyu.
Salah satu sorotan utama dalam penyelenggaraan Madyopuro Mangano adalah tingginya perputaran uang yang tercatat. Wahyu menyebut, dalam sepuluh hari pelaksanaan, transaksi ekonomi mencapai angka sekitar Rp648 juta per hari. Angka ini menunjukkan bahwa event kuliner tersebut berhasil menggerakkan roda perekonomian lokal secara signifikan.
“Perputaran uangnya sangat luar biasa, mencapai sekitar Rp648 juta per hari selama sepuluh hari,” tegasnya.
Wahyu juga berharap event ini bisa menjadi langkah awal menuju peningkatan kelas UMKM Kota Malang. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan.
“Semoga ini menjadi salah satu jalan terbaik agar kita bisa menjadikan UMKM Kota Malang naik kelas,” imbuhnya.
Night Market
Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani, turut menyuarakan dukungannya. Ia mengaku telah empat kali mengunjungi Madyopuro Mangano dan berbincang langsung dengan beberapa pelaku UMKM dari berbagai kecamatan.
Wali Kota Malang (tiga dari kiri) berbincang dengan Ketua DPRR Kota Malang di sela-sela hadir pada penutupan Madyopuro Mangano, Kamis (10/4) malam--istimewa
“Saya sudah beberapa kali ke sini, dan sempat ngobrol dengan tenan yang ternyata berasal dari kecamatan lain. Ini menunjukkan bahwa event ini inklusif,” ujarnya.
Amithya juga mengusulkan agar kegiatan seperti ini bisa dikembangkan menjadi event reguler di berbagai kecamatan, dengan konsep night market yang memiliki kekhasan tersendiri di tiap wilayah.
“Event seperti ini bisa dijadikan night market rutin. Konsepnya harus dispesifikan lagi agar masyarakat benar-benar tertarik untuk datang, bukan hanya sekadar lewat,” katanya.(*)
Sumber: