Kartinian Nang Kayutangan Hadirkan Fashion Show Kebaya dan Batik di Koridor Kayutangan
Dua peserta dengan kebaya merah beraksi di koridor Kayutangan, menyapa Wali Kota Malang dan Ketua DPRD Kota Malang Amithya RS yang menyaksikan dari pinggir, saat gelaran Kartinian Nang Kayutangan, Minggu (20/4)--malangkota.go.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID –Peringatan Hari Kartini yang menarik digelar di kawasan Kayutangan, Kota Malang, Minggu (20/4). Yakni, berupa gelaran fashion show yang dikemas dengan judul Kartinian Nang Kayutangan.
Kegiatan yang merupakan perpaduan parade budaya dengan peragaan busana kebaya ini menarik perhatian, karena digelar di sepanjang koridor kawasan Kayutangan. Masyarakat yang sedang lewat di Jalan Basuki Rahmat (nama resmi jalan di Kayutangan) tidak terganggu, bahkan tertarik menyaksikan rangkaian kegiatan yang turut melibatkan berbagai komunitas batik dan kebaya dari Malang Raya ini.
Konsep Kreatif Tuai Pujian
Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayar bersama Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita. Kedua tokoh ini sekaligus memulai jalannya fashion show.
Baik Wahyu maupun Amithya mengapresiasi kehadiran para peserta dan penonton yang memadati koridor penuh sejarah tersebut. Wali Kota juga memuji konsep kreatif penyelenggaraan acara yang dinilai berbeda dari kegiatan budaya lainnya.
Ia menyebut kemasan acara seperti ini penting untuk menarik perhatian publik dan memperkenalkan budaya dengan cara yang segar dan inovatif.
“Menampilkan budaya lewat kemasan yang berbeda seperti ini sangat menarik. Ini menunjukkan bahwa setiap acara bisa dikemas dengan sentuhan unik agar berkesan bagi masyarakat,” jelasnya.
Wahyu juga menyampaikan pesan tentang peran penting perempuan sebagai fondasi keluarga dan masyarakat, sembari berharap acara serupa bisa terus dikembangkan dengan konsep yang makin beragam di masa mendatang.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya, turut menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, Kartinian Nang Kayutangan bisa menjadi pionir dalam upaya pelestarian dan promosi kebudayaan lokal Kota Malang.
“Melalui acara seperti ini, semoga semakin banyak masyarakat yang bangga dan mencintai budaya kita sendiri,” ungkap Amithya.
Edukasi Warisan Budaya
Ki Demang, budayawan Kota Malang sekaligus penggagas acara ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai kebaya sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO.
“Kebaya adalah salah satu warisan budaya yang telah diakui UNESCO. Kami ingin memperagakannya sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin mencintai budaya leluhur,” pungkasnya.

Suasana Kartinian Nang Kayutangan jelang pemberangkatan peserta, Minggu (20/4)-Agung Budi Prasetyo-
Kartinian Nang Kayutangan menjadi simbol sinergi antara budaya, komunitas, dan pemerintah dalam menghidupkan kembali nilai-nilai luhur Kartini serta memperkuat identitas Kota Malang sebagai kota budaya yang kreatif dan inklusif. (*)
Sumber:
