Minta Maaf ke Keluarga yang Pernah Ada Konflik Saat Lebaran: Mulai dari Mana?

-pinterest-
Jika mereka masih dingin, jangan tersinggung. Berikan ruang. Yang penting kita sudah berusaha. Misalnya, setelah meminta maaf, tetaplah bersikap ramah seperti biasa tanpa memaksa mereka untuk langsung bersikap hangat.
7. Tunjukkan Perubahan Lewat Tindakan
Maaf tanpa perubahan bisa terasa kosong. Jika konflik terjadi karena kesalahan kita, tunjukkan bahwa kita telah belajar dari situasi itu.
Misalnya, jika kita dulu sering berbicara kasar pada adik, setelah meminta maaf, ubah cara berkomunikasi menjadi lebih lembut. Ini akan memperkuat hubungan tanpa harus banyak kata-kata.
8. Bangun Interaksi Baru untuk Mencegah Kekakuan
Kadang, setelah maaf-maafan, tetap ada rasa canggung. Untuk mencairkan suasana, buatlah interaksi baru yang menyenangkan.
Misalnya, ajak mereka bermain gim keluarga, membantu memasak di dapur, atau sekadar duduk mengobrol santai. Dengan begitu, hubungan akan terasa lebih nyaman secara alami.
9. Jangan Paksa Semua Hubungan untuk Kembali Seperti Dulu
Ada beberapa hubungan yang, meskipun sudah saling memaafkan, tidak bisa kembali seperti dulu. Itu wajar. Yang penting, sudah ada upaya untuk berdamai.
Jika masih ada batasan yang terasa, hormati itu. Yang terpenting adalah tidak ada lagi dendam atau perasaan negatif yang mengganjal.
Meminta maaf bukan tentang kalah atau menang. Ini tentang menyelamatkan hubungan yang berharga. Lebaran adalah momen yang tepat untuk memperbaiki keadaan, tapi tidak harus dengan cara yang terburu-buru atau terpaksa.
Yang penting, niat baik sudah disampaikan, dan kehangatan keluarga tetap dijaga. Karena pada akhirnya, silaturahmi lebih berharga daripada sekadar mempertahankan ego.
Sumber: npr