Jangan Sampai Bikin Orang Ilfeel! Ini 9 Etika Silaturahmi Lebaran:

Jangan Sampai Bikin Orang Ilfeel! Ini 9 Etika Silaturahmi Lebaran:

-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Lebaran adalah momen spesial buat berkumpul dengan keluarga besar, berkunjung ke rumah teman, tetangga, dan sahabat lama. Tapi, tanpa sadar, ada hal-hal yang bisa bikin tuan rumah atau orang lain merasa tidak nyaman.

Jangan sampai niat baik bersilaturahmi malah berujung pada momen canggung atau bikin hubungan jadi renggang.

Nah, biar silaturahmi tetap berkesan dan penuh kebahagiaan, simak 9 etika penting yang harus diperhatikan saat berkunjung saat Lebaran!

1. Jangan Datang Tanpa Izin atau Janjian

Meski Lebaran identik dengan budaya open house, bukan berarti semua orang siap menerima tamu kapan saja. Ada tuan rumah yang masih sibuk, beristirahat, atau sedang pergi ke tempat lain. Makanya, pastikan kasih tahu dulu sebelum datang, setidaknya lewat chat atau telepon singkat. Jangan sampai pas sampai di rumah orang, malah nggak ada orangnya atau mereka belum siap menerima tamu.

Kalau datang tanpa pemberitahuan, bisa jadi malah cuma ketemu asisten rumah tangga yang bingung harus gimana.

2. Jangan Lupa Jaga Penampilan dan Kebersihan

Lebaran adalah momen bertemu banyak orang, jadi pastikan tampil rapi dan segar. Tak perlu pakai baju mahal, yang penting bersih, wangi, dan sopan. Hindari pakai baju yang terlalu santai seperti kaos lusuh atau celana pendek kalau bertamu ke rumah orang yang lebih tua.

Selain itu, perhatikan kebersihan diri. Jangan sampai saat salaman, tangan terasa lengket atau bau tak sedap. Pakai deodoran, sikat gigi sebelum berangkat, dan kalau perlu, bawa tisu basah atau parfum kecil biar tetap fresh sepanjang hari.

3. Jangan Datang dengan Perut Kosong dan Makan Berlebihan

Silaturahmi ke banyak rumah berarti bakal banyak disuguhi makanan. Tapi bukan berarti harus makan di setiap rumah sampai kekenyangan. Hindari terlihat terlalu "kalap" saat mengambil makanan, apalagi kalau porsinya terbatas dan banyak tamu lain yang belum makan.

Lebih baik makan secukupnya, ambil porsi yang wajar, dan kalau masih lapar, tunggu sampai tuan rumah menawarkan lagi. Ingat, tujuan utama silaturahmi adalah menjalin hubungan baik, bukan wisata kuliner gratis.

4. Hindari Pertanyaan Pribadi yang Bisa Bikin Tidak Nyaman

"Udah nikah belum?" "Kapan punya anak?" "Gajinya berapa sekarang?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul saat kumpul keluarga, tapi sebenarnya bisa bikin orang tak nyaman.

Setiap orang punya perjalanan hidup masing-masing, dan tak semua orang nyaman membahas hal-hal pribadi. Lebih baik obrolkan hal-hal yang ringan dan menyenangkan, seperti pengalaman mudik, film terbaru, atau kabar anak-anak yang makin besar.

5. Jangan Lama-Lama Kalau Tuan Rumah Terlihat Sibuk atau Lelah

Bertamu itu ada etikanya. Kalau tuan rumah mulai sering melihat jam tangan, mulai sibuk di dapur, atau anak-anaknya mulai terlihat mengantuk, itu tandanya waktunya pulang. Jangan sampai bertamu terlalu lama sampai bikin mereka nggak enak hati buat bilang capek.

Sebagai patokan, 60 - 100 menit adalah waktu yang cukup untuk silaturahmi. Kalau ngobrol makin seru, bisa diperpanjang sedikit, tapi tetap perhatikan kondisi tuan rumah.

6. Jangan Bawa Terlalu Banyak Rombongan Tanpa Pemberitahuan

Kadang ada keluarga besar yang datang dalam satu rombongan besar tanpa memberi tahu dulu. Tiba-tiba satu rumah penuh, dan tuan rumah jadi kerepotan menyediakan makanan atau tempat duduk.

Sumber: arina id