Ini Cara Batik Soendari Menyesuaikan Motif Khas Malang agar Diterima Anak Muda

Ini Cara Batik Soendari Menyesuaikan Motif Khas Malang agar Diterima Anak Muda

Talk show bersama mbah sugi di Basystion MCC (18/09/2024)-disway malang -Aqilah

KOTA MALANG, DISWAY MALANG.COM -- Batik dengan motif khas memang banyak sekali. Namun, jika mencari batik khas Malang yang banyak menggambarkan ikon Kota Malang pada motif batiknya, carilah Soendari Batik & Art.  

Motif batik Soendari mengambil tempat-tempat yang ada di sekitar Malang seperti Tugu Malang.  Terkadang mengambil juga ornamen seni tradisional seperti gamelan dan Tari Topeng Malangan. Motif lainnya juga yang cukup terkenal yaitu motif batik teratai, daun trembesit, hingga Candi Singosari. 

Yang menarik, pada era modern saat ini, batik Soendari juga melakukan penyesuaian motifnya. Yakni, disesuaikan dengan keinginan pasar, khususnya anak muda. Meski, tetap dengan menonjolkan kekhasan motif Malang. 

Menurut Sugianto, salah satu pembatik di Batik Soendari, banyak anak-anak muda yang lebih suka berpakaian minimalis dan tidak bercorak. Sehingga sulit bagi anak-anak muda untuk memakai batik yang yang ramai dengan corak, dan terkesan sangat tradisional. "Batik tidak perlu harus memiliki banyak corak layaknya (orang) kondangan," katanya.  

Dia mengatakan, batik bisa dilukiskan sesuai kesukaan anak-anak muda. Motif batik pun bisa dimodifikasi sedemikian rupa tak perlu yang harus bernuansa tradisional.  

 

“Batik tradisional itu bisa mengikuti era modern dan kesukaan anak-anak muda. Motif pun bisa digambar sesuai kesukaan asalkan memakai malam, itu sudah batik. Kita bisa menjual inovasi-inovasi seperti itu untuk terus melestarikan batik," kata Sugianto, panjang lebar. 

Selain itu, upaya lain untuk melestarikan batik, menurut pria sepuh yang akrab disapa Mbah Sugi ini adalah dengan membuka kelas membatik bagi siapapun yang mau belajar membatik. Kelas diselenggarakan di galeri Soendari Batik di Mojolanggu, Lowokwaru, Kota Malang. Dengan membuka kelas membatik ini, diharapkan ilmu membatik masih bisa diteruskan secara turun temurun dan tidak hilang dari peradaban. 

Sugianto atau biasa dipanggil Mbah Sugi seorang pembatik dari Batik Soendari, menceritakan perjuangan melestarikan batik di era yang semakin modern. “Dengan begitu, kita bisa memajukan kebudayaan batik di Indonesia. Kebersamaan untuk memajukan batik.” ujarnya. (*)

 

 

 

Sumber: