Maraknya Fenomena Brain Drain: Tantangan Global yang Juga Dialami Indonesia
Ilustrasi Fenomena Brain Drain di Dunia--istockphoto.com
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID—Pernahkah Anda mendengar istilah brain drain? Istilah ini merujuk pada fenomena di mana individu berpendidikan tinggi dan sangat terampil memilih untuk pindah ke luar negeri demi mencari peluang yang lebih baik.
Istilah ini sudah dikenal sejak lama. Tepatnya pada tahun 1963, ketika Royal Society pertama kali memperkenalkannya untuk menggambarkan perpindahan para ilmuwan dari Inggris ke Amerika Serikat. Perpindahan tersebut, kala itu dianggap mengancam stabilitas ekonomi Inggris.
Di Indonesia, brain drain menjadi isu yang semakin disorot. Data dari Direktorat Jenderal Imigrasi mencatat bahwa sebanyak 3.912 warga negara Indonesia (WNI) memilih pindah kewarganegaraan menjadi warga negara asing (WNA) di Singapura antara 2019-2022. Menariknya, mayoritas dari mereka berada pada usia produktif, yakni 25 hingga 35 tahun.
Terkait hal.itu. Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang, Prima Ghandi, mendesak Komisi X DPR untuk mengatasi fenomena brain drain di Indonesia. Menurut dia, brain drain di kalangan pemuda pemudi Indonesia yang berprestasi dan berpendidikan tinggi, harus dihambat.
“Apalagi jika pemuda-pemudi tersebut pernah mendapatkan fasilitas negara seperti beasiswa, hibah riset, dari pemerintah Indonesia,” katanya, dilansir dari Antaranews.com pada Kamis (19/12)
Akibat dari fenomena brain drain, sektor-sektor penting seperti kesehatan, teknologi, dan penelitian di dalam negeri sering kali kekurangan tenaga ahli.
BACA JUGA:Ternyata Tidak Semua Penerima Beasiswa LPDP Boleh Tidak Pulang
BACA JUGA:Mendiktisaintek: Beasiswa LPDP Terus, Penerima Tidak Wajib Pulang ke Indonesia
Fenomena ini memunculkan tantangan besar seperti bagaimana caranya mempertahankan talenta terbaik agar tetap berkontribusi di tanah air.
Menariknya, brain drain bukan hanya masalah Indonesia, tetapi juga menjadi isu global yang dialami oleh banyak negara.
Mengapa Terjadi Brain Drain
Ada beberapa alasan utama yang mendorong individu untuk meninggalkan negara asalnya:
1. Peluang Ekonomi Lebih Baik: Banyak yang tergiur dengan gaji lebih tinggi, akses fasilitas kesehatan, dan standar hidup yang lebih baik di negara tujuan.
2. Stabilitas Politik: Ketidakstabilan politik di negara asal sering menjadi pendorong migrasi.
Sumber: instagram ussfeeds