Maraknya Fenomena Brain Drain: Tantangan Global yang Juga Dialami Indonesia

Maraknya Fenomena Brain Drain: Tantangan Global yang Juga Dialami Indonesia

Ilustrasi Fenomena Brain Drain di Dunia--istockphoto.com

3. Perlindungan Hak: Diskriminasi berdasarkan agama, gender, atau orientasi seksual juga menjadi alasan banyak individu mencari kehidupan yang lebih aman di luar negeri.

Dampak Brain Drain 

Fenomena brain drain berdampak langsung pada berkurangnya tenaga ahli di sektor penting, seperti dokter, ilmuwan, dan teknisi, dan tenaga ahli lainnya. Menurut Investopedia, kekurangan ini membuat negara kesulitan mengisi posisi strategis, menurunkan kualitas layanan publik, dan mengurangi penerimaan pajak. Akibatnya, beban pajak pada masyarakat yang tersisa dapat meningkat.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang menghadapi brain drain. Malaysia, misalnya, juga mengalami hal serupa. Data pemerintah Malaysia tahun 2022 menunjukkan bahwa 1,13 juta dari 1,86 juta diaspora Malaysia tinggal di Singapura. 

Dari jumlah tersebut, 74% adalah pekerja terampil atau semi-terampil. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, telah mengusulkan pemberian insentif untuk menarik kembali warganya yang berbakat agar kembali berkontribusi bagi negara.

Reverse Brain Drain

Beberapa negara telah mengadopsi strategi reverse brain drain. Yakni menarik kembali talenta yang telah meninggalkan negaranya. Salah satu contohnya adalah Cina, yang pada 1990-an meluncurkan program “Y1000T” untuk merekrut kembali peneliti muda berusia di bawah 40 tahun dengan pengalaman internasional.

Program ini sukses membawa pulang banyak talenta yang kemudian berkontribusi pada riset dan pengembangan negara tersebut.

Tidak harus persis sama dengan China, Indonesia perlu menerapkan strategi yang komprehensif untuk menjalankan strategi reverse brain drain. Yaitu: 

• Memberikan insentif bagi talenta yang ingin kembali ke tanah air.

• Meningkatkan lingkungan kerja agar lebih kompetitif secara global.

• Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung inovasi.

Brain drain bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang untuk merenungkan kebijakan yang mampu membuat talenta terbaik merasa dihargai dan ingin kembali berkontribusi bagi bangsa. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik. (*)

Sumber: instagram ussfeeds