Kabar Baik bagi Pecinta Kebaya di Malang! Kebaya Diakui jadi Warisan Dunia

Kabar Baik bagi Pecinta Kebaya di Malang! Kebaya Diakui jadi Warisan Dunia

Ibu-Ibu dari Komunitas Senam Budaya Kebaya Nasional (SBKN) Malang, aktif mengenalkan senam dengan busana kebaya, termasuk saat ikut senam pagi dalam rangka launching Disway Malang, 8 September 2024 lalu--

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -Kabar baik bagi Indonesia, khususnya perempuan penggemar kebaya. Badan kebudayan dunia UNESCO akhirnya menyetujui usulan Indonesia untuk memasukkan kebaya ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda dunia..

Keputusan ini  diumumkan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) yang berlangsung di Asunción,  Paraguay, 4 Desember 2024 pukul 20.45 WIB. Dengan keputusan itu,  secara resmi, "Kebaya: Pengetahuan, Keterampilan, Tradisi, dan Praktik" resmi menjadi bagian dari Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menjelaskan, nominasi kebaya ini diajukan secara kolektif bersama negara tetangga, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singappura, dan Thailand. "Upaya pengajuan bersama ini menunjukkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama,” katanya 

Fadli menegaskan bahwa kebaya bukan sekadar pakaian tradisional semata.Menurutnya, kebaya merupakan simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara.

"Kita harus bangga dan menggunakan kebaya dalam berbagai kesempatan sebagai upaya pelestarian kebudayaan.” tambahnya.

Terlebih, saat ini kebaya juga telah bertransformasi dalam desain kontemporer yang tetap mencerminkan keunikan budaya pemakainya. Sehingga tetap dapat dikenakan pada ajang-ajang seperti kontes kecantikan dan upacara penghargaan.

Seiring dengan penetapan kebaya oleh UNESCO ini, Fadli berharap dapat meningkatkan kesadaran global terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya takbenda. "Karena kebaya tak hanya sebuah simbol budaya, tetapi juga elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara," tandasnya.

Sebagai bagian dari Daftar Representatif UNESCO, kebaya diharapkan bisa memperkuat dialog antarbudaya, mempromosikan perdamaian. Serta,  mendorong penghormatan terhadap keragaman budaya.

Untuk diketahui, dalam nominasi ini, negara-negara pengusul juga menekankan peran kebaya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Sehingga momentum ini dapat berkontribusi pada kesejahteraan rakyat, pengembangan ekonomi inklusif, dan pengurangan kemiskinan.

Fadli Zon menambahkan, penetapan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO menjadi momen penguatan kerja sama bagi negara-negara pengusul. "Dengan pengakuan ini, saya berharap warisan budaya kebaya akan semakin dihargai dan diteruskan kepada generasi mendatang sebagai simbol identitas dan harmoni budaya yang melintasi batas negara,” pungkasnya. (*)

Sumber: