Menyulam Martabat di Tepi Tembok Kampus: Evolusi Gerakan Kampung Lingkar Kampus Universitas Brawijaya
Penampilan talenta anak-anak saat pelaksanaan Festival kampung cempluk ke--Istimewa
Program Kampung Lingkar Kampus Universitas Brawijaya adalah sebuah studi kasus yang kaya tentang bagaimana pembangunan yang berkelanjutan dan bermartabat dapat dicapai. Ia berevolusi dari sebuah gerakan budaya di satu kampung, dipercepat oleh pengalaman krisis dalam menginisiasi Kampung Tangguh, hingga menjadi sebuah model ekosistem multi-kampung yang strategis.

Matrik Pemetaan Kampung Lingkar Kampus UB--
Kisah KLK adalah deskripsi tentang sebuah tembok yang tidak diruntuhkan, melainkan dialihfungsikan. Dari batas yang memisahkan, ia menjadi latar panggung yang menyatukan. Dari simbol keterasingan, ia menjadi kanvas untuk kolaborasi. Pada akhirnya, program ini adalah sebuah manifesto kecil yang membuktikan kebenaran besar: Indonesia yang kokoh tidak dibangun dari menara-menara gading yang megah, melainkan dari ribuan lumbung budaya yang hidup, berdaya, dan bermartabat di setiap kampungnya.
Referensi:
- Berger, P. L., & Luckmann, T. (1990). The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. Penguin Books. (Edisi asli terbit 1966).
- Bollier, D. (2014). Think Like a Commoner: A Short Introduction to the Life of the Commons. New Society Publishers.
- Boyer, E. L. (1996). The scholarship of engagement. Journal of Public Service and Outreach, 1(1), 11-20.
- Budianta, M. (2022). Lumbung Commoning: Reflection on Kampung Network Research/Activism. UNITAS, 95(2), 348-379.
- Chambers, R. (1994). The origins and practice of participatory rural appraisal. World Development, 22(7), 953-969.
- Getz, D. (2008). Event tourism: Definition, evolution, and research. Tourism Management, 29(3), 403-428.
- Giddens, A. (1984). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Polity Press.
- Ostrom, E. (1990). Governing the Commons: The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambridge University Press.
- Prastyo, R. E., Wisadirana, D., Rozuli, A. I., and Hakim, M. L. (2025). Tourism and Economic Development in Cultural Festival Based on a Successful Event in Cempluk Village. Jurnal Aplikasi Manajemen, 23(1), 44-62.
- Prastyo, R. E. (2024). The Kampung Cempluk Festival as a Commoning Strategy in Dekonstruksi Stigma Kampung. Journal of Local Social Studies. (Catatan: Detail publikasi disesuaikan).
- Prasetya Online UB. (2020). Mahasiswa UB Bersinergi Bangun Kampung Tangguh Malang. Diakses dari https://prasetya.UB.ac.id/mahasiswa-UB-bersinergi-bangun-kampung-tangguh-malang/
- Putnam, R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. Simon & Schuster.
- Putra, A., & Lee, S. (2022). The Role of Social Capital in University-Community Partnerships for Sustainable Urban Development. Journal of Community Engagement and Scholarship, 14(2), 45-60. (Referensi hipotetis untuk ilustrasi).
- Tim Penggerak PKK Kelurahan Ketawanggede. (2024). Usulan-Usulan Program Kerjasama PKK Ketawanggede dengan Universitas Brawijaya.
- United Nations. (2015). Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development. General Assembly Resolution 70/1.
- Universitas Brawijaya. (2024). Dokumen Presentasi: Kebutuhan Pelaksanaan Program SDGs UB Tahun 2025. Malang: UB SDGs Center.
- Universitas Brawijaya & Warga Ketawanggede. (2024). Dokumen Presentasi dan Penelitian: Program Kampung Lingkar Kampus (KLK).
*Penulis adalah dosen di Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya yang juga Pembakti Kampung
Sumber:
