1 tahun disway

Sekolah Garuda Mendapat Respons Para Pengamat Pendidikan, Diingatkan Tidak Elitis dan Tetap Inklusif

Sekolah Garuda Mendapat Respons Para Pengamat Pendidikan, Diingatkan Tidak Elitis dan Tetap Inklusif

Wamen Stella Christie dalam satu kesempatan kunjungan di NTT. NTT adalah wilayah yang disebut akan didirikan Sekolah Garuda--disway.id

"Selain itu, menjaga agar konsep ini tidak menjadi elitis, tetapi tetap inklusif dan memberikan dampak positif bagi ekosistem pendidikan di sekitarnya, juga menjadi pekerjaan rumah."

Di sisi lain, Prof. Lina Gunawan, pakar kurikulum dari Universitas Pendidikan Indonesia, menekankan pentingnya pengembangan kurikulum yang adaptif. 

"Konsep tidak mengintervensi kurikulum nasional itu bagus, namun integrasi STEM dan nilai-nilai kebangsaan harus diterjemahkan dalam modul pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan konteks siswa," kata Prof. Lina.

"Perlu ada pelatihan guru yang intensif agar mereka mampu menyajikan materi STEM dengan cara yang menarik dan menginternalisasikan nilai-nilai ke-Garuda-an dalam setiap aspek pembelajaran," sambungnya.

Prof. Lina juga berharap bahwa model 'Sekolah Garuda' ini dapat menjadi lokomotif perubahan dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik, tidak hanya di bidang akademik tetapi juga dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan.

Pemerintah, melalui Kemdiktisaintek, telah meninjau beberapa lokasi potensial untuk pembangunan Sekolah Garuda Baru, termasuk di Kalimantan Utara dan Papua. 

Dengan perencanaan yang matang dan dukungan multi-pihak, 'Sekolah Garuda' yang digagas Wamen Stella Christie ini diharapkan dapat menjadi mercusuar pendidikan yang melahirkan generasi emas Indonesia yang siap bersaing di kancah global sambil tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.

Sumber: disway news network

Berita Terkait