Diluncurkan, Gerakan Nasional Wakaf Pendidikan Islam
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Pendidikan Islam, di Jakarta, Senin (18/8) --disway news network
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Pendidikan Islam. Gerakan ini dimaksudkan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mendorong kemandirian ekonomi rakyat. Sekaligus, jadi tonggak penting dalam upaya optimalisasi dana sosial Islam untuk sektor Pendidikan yang produktif.
Dalam acara peresmian yang berlangsung di Jakarta, Senin (18/8), Menag Nasaruddin Umar menyatakan bahwa wakaf memiliki potensi luar biasa yang belum tergarap maksimal. Terutama untuk memajukan dunia pendidikan Islam.
Menurutnya, wakaf tidak boleh lagi dipandang sebatas aset diam seperti tanah makam atau masjid, tetapi harus dikembangkan menjadi aset produktif yang manfaatnya terus mengalir.
"Saatnya kita mengubah paradigma wakaf dari yang sifatnya konsumtif menjadi produktif " katanya.
Melalui Gerakan Wakaf Pendidikan Islam ini, Menag ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berwakaf demi menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas dan mandiri secara finansial. "Serta, mampu melahirkan lulusan yang kompeten serta berdaya saing," tambahnya.
Gerakan ini bertujuan untuk menghimpun dana wakaf, baik wakaf tunai maupun aset, yang akan dikelola secara profesional dan transparan. Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk berbagai program strategis, antara lain:
- Pembangunan dan renovasi infrastruktur madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam.
- Pemberian beasiswa bagi siswa dan mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
- Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru serta dosen di lingkungan pendidikan Islam.
- Pengembangan unit-unit usaha produktif di lembaga pendidikan sebagai sumber pendapatan mandiri.
Menag Nasaruddin menekankan bahwa penguatan lembaga pendidikan Islam melalui wakaf akan memberikan efek ganda (multiplier effect) terhadap perekonomian rakyat.
Selanjutnya, lembaga pendidikan yang mapan akan melahirkan SDM unggul, yang akan menjadi motor penggerak ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadi solusi bagi berbagai persoalan sosial di masyarakat.
"Pesantren dan madrasah bisa mengembangkan 'technopreneurship' dan agrobisnis yang langsung memberdayakan ekonomi lokal," jelas Menag.
Untuk menyukseskan gerakan ini, Kementerian Agama akan bersinergi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI), Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU), serta para nazir (pengelola wakaf) profesional di seluruh Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan tata kelola wakaf yang akuntabel dan amanah agar kepercayaan masyarakat (wakif) terus meningkat.
BACA JUGA:9 Pilihan 'Meal Prep' Sehat untuk Sarapan Cepat di Pagi Hari
Peluncuran gerakan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk pimpinan organisasi masyarakat Islam, praktisi pendidikan, dan ekonom syariah.
Mereka berharap inisiatif ini dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi tantangan pembiayaan pendidikan dan sekaligus menjadi instrumen efektif untuk pengentasan kemiskinan.
Dengan diresmikannya Gerakan Wakaf Pendidikan Islam, pemerintah berharap dapat membuka jalan bagi terwujudnya sistem pendidikan Islam yang maju dan modern, yang tidak hanya mencetak insan berakhlak mulia, tetapi juga berjiwa wirausaha dan mampu berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.
Sumber: disway news network
