Belajar Cerdas ala Gen Z: Time-Blocking Jadi Tren Baru Pelajar Indonesia 2025
metode belajar time blocking--getty images
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Pelajar Indonesia kini semakin tertarik pada strategi manajemen waktu time-blocking. Teknik ini, yang membagi hari menjadi blok-blok waktu untuk aktivitas spesifik, menjadi alternatif populer dibanding sekadar daftar tugas. Karena dinilai dapat meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan membuat belajar jadi lebih efisien.
Apa Itu Time-Blocking?
Time-blocking adalah metode penjadwalan dengan membagi aktivitas sehari-hari ke dalam blok waktu tertentu, masing-masing untuk tugas spesifik. Teknik ini tidak hanya digunakan untuk kerja. Tetapi juga sangat cocok untuk pelajar agar bisa mengalokasikan waktu belajar, istirahat, dan kegiatan lainnya secara lebih terstruktur.
Dikutip dri Detik Edu, mahasiswa Arlan Nugraha dari IPB University mengaku menggunakan strategi ini karena gangguan digital yang besar. Dia mengatakan, “Dengan time-blocking aku bisa menyelesaikan satu tugas dulu sebelum beralih ke tugas lain.”
BACA JUGA:Ingin Menjadi Multilingual? Coba Cek 9 Aplikasi Belajar Bahasa Ini!
Mengapa Pelajar Indonesia Tertarik ke Time-Blocking
Beberapa faktor berkontribusi pada meningkatnya minat terhadap metode ini di kalangan pelajar:
- Mengurangi Multitasking dan Prokrastinasi: Dengan blok waktu yang jelas, pelajar tidak terlalu mudah berpindah-pindah tugas atau menunda pekerjaan karena setiap bagian sudah dijadwalkan.
- Meningkatkan Fokus dan Produktivitas: Struktur yang jelas membuat otak lebih mudah “masuk ke mode kerja” karena tahu kapan waktu belajar intens dan kapan waktu untuk istirahat.
- Mengendalikan Keputusan dan Mengurangi Beban Mental: Time-blocking menurunkan “decision fatigue” karena pengambilan keputusan harian tentang apa yang harus dikerjakan sudah dilakukan sejak jadwal dibuat.
- Meningkatkan Keseimbangan Hidup: Karena setiap blok bisa mencakup istirahat, hobi, atau waktu sosial, siswa bisa menjaga keseimbangan antara belajar dan kesehatan mental.
BACA JUGA:Resmi! Kemendikdasmen Minta Dinas Pendidikan Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh Mulai 2 September
Meskipun belum banyak penelitian lokal yang mengeksplisitkan istilah “time-blocking”, konsep manajemen waktu sangat dibahas dalam studi pendidikan.
- Jurnal Paris Langkis (2025) menyebutkan bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan manajemen waktu, seperti menyusun jadwal dan memprioritaskan aktivitas, cenderung lebih produktif dan memiliki prestasi akademik lebih tinggi.
- Di sisi lain, penelitian bimbingan dan konseling di SMKN 5 Surabaya menemukan bahwa keterampilan mengatur waktu belajar meningkat drastis setelah intervensi, dari 47% pada pra-siklus menjadi 87% di siklus kedua.
- Selain akademik, manajemen waktu juga erat terkait dengan prokrastinasi. Penelitian di jurnal Guiding World mengungkap bahwa prokrastinasi pada siswa sangat tinggi (lebih dari 90%) dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya struktur waktu.
Implementasi Time-Blocking oleh Pelajar
Pelajar yang mulai menerapkan time-blocking umumnya mengikuti tiga langkah kunci:
- Menyusun Prioritas Tugas: Pertama, mereka menentukan tugas mana yang paling penting dan mendesak, lalu membaginya ke dalam blok waktu harian.
- Menentukan Durasi Blok: Berdasarkan panduan untuk siswa, sesi belajar bisa diatur antara 30–60 menit, dengan jeda 10–15 menit setelah sesi intens.
- Evaluasi dan Penyesuaian Rutin: Pelajar sangat disarankan meninjau blok waktu setiap minggu dan menyesuaikan jika prioritas berubah atau jadwal terlalu padat.
- Pemilihan Alat Pendukung: Untuk mempermudah, banyak siswa menggunakan aplikasi seperti Google Calendar, Notion, atau plannner fisik untuk membuat blok waktu lebih visual dan mudah diatur.
BACA JUGA:Resmi! Belajar Koding dan AI Masuk Kurikulum Mulai Kelas 5 SD hingga SMA
Namun, tren ini juga menghadapi tantangan. Seperti halnya beberapa pelajar merasa sulit konsisten jika hidup sehari-hari sangat dinamis, karena jadwal blok bisa 'kaku'. Butuh disiplin tinggi agar blok waktu tidak diabaikan atau dilanggar, terutama jika gangguan digital besar. Jika blok waktu dibuat terlalu padat tanpa jeda, malah bisa menambah stres alih-alih menguranginya.
Time-blocking muncul sebagai strategi manajemen waktu yang makin populer di kalangan pelajar Indonesia. Metode ini menawarkan pendekatan belajar yang sangat terstruktur, memungkinkan siswa bekerja lebih cerdas dan efektif, bukan hanya lama.
Sumber: acer id
