UB Perkuat Pengawasan Akademik ke Mitra Magang demi Jaga Mutu Pembelajaran Praktik Mahasiswa
Universitas Brawijaya melalui FISIP melakukan monitoring langsung ke mitra Magang Berdampak untuk memastikan mutu pembelajaran praktik mahasiswa tetap terjaga.--humas ub
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Universitas Brawijaya terus menegaskan komitmennya dalam menjaga mutu pembelajaran berbasis praktik di luar kampus. Melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). UB melakukan monitoring langsung ke sejumlah mitra Program Magang Berdampak. Hal ini sebagai upaya memastikan bahwa pengalaman kerja mahasiswa tetap sejalan dengan capaian akademik dan kebutuhan pengembangan kompetensi.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi UB dalam mengawal implementasi magang agar tidak semata-mata menjadi aktivitas kerja administratif. Tetapi benar-benar berfungsi sebagai ruang belajar kontekstual yang terukur.
Keterlibatan langsung dosen dan tenaga kependidikan di lapangan dinilai krusial untuk menjembatani kepentingan akademik kampus dengan dinamika kerja di institusi mitra.
Monitoring lapangan tersebut dilaksanakan oleh Program Studi Ilmu Politik FISIP UB dengan membentuk tim khusus yang terdiri atas dosen Romel Masykuri SHI MIP, Tri Hendra Wahyudi SIP MIP, Novy Setia Yunas SIP MIP, serta perwakilan tenaga kependidikan Deny Prasetyo. Tim ini bertugas melakukan evaluasi pelaksanaan magang sekaligus memperkuat jejaring kemitraan yang telah terjalin.
Kunjungan monitoring dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta selama empat hari. Dalam rentang waktu tersebut, tim UB mendatangi sejumlah lembaga mitra strategis tempat mahasiswa Ilmu Politik menjalani magang. Antara lain Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, KontraS, Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Indopol Survey, serta Akar Rumput Strategic Consulting.
Dalam setiap kunjungan, tim UB melakukan dialog dengan pihak mitra untuk membahas keterlibatan mahasiswa, jenis tugas yang dijalankan, serta capaian kompetensi yang diperoleh selama magang. Evaluasi ini menjadi sarana refleksi bersama untuk memastikan bahwa aktivitas mahasiswa tidak keluar dari koridor pembelajaran Ilmu Politik. Baik dalam aspek analisis kebijakan, advokasi publik, riset sosial, maupun komunikasi politik.
Koordinator kegiatan monitoring, Romel Masykuri, menegaskan kehadiran kampus di lokasi magang merupakan bagian integral dari desain Program Magang Berdampak. Menurutnya, pengawasan akademik diperlukan agar pengalaman kerja mahasiswa benar-benar memberikan nilai tambah bagi proses belajar.
BACA JUGA:FH UB Beri Penyuluhan Hukum Pinjol Ilegal dan Judi Online di PKBM Cikal Bangsa Bekasi
“Monitoring lapangan penting untuk memastikan bahwa magang tidak berhenti pada pengalaman kerja semata, tetapi juga memberikan pembelajaran yang relevan, terukur, dan berdampak terhadap kompetensi mahasiswa,” ujar Romel dikutip dari prasetya.ub.ac.id, Kamis (18/12).
Ia menambahkan, keberagaman karakter lembaga mitra justru menjadi kekuatan dalam proses pembelajaran mahasiswa Ilmu Politik. Melalui magang di institusi pemerintahan, lembaga advokasi, hingga lembaga riset dan konsultan kebijakan, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana teori yang dipelajari di kelas beririsan dengan praktik di lapangan.
“Mahasiswa mendapatkan pemahaman konkret mengenai dinamika pemerintahan, kerja advokasi, riset kebijakan, hingga strategi komunikasi politik. Ini menjadi bekal penting untuk memahami kompleksitas persoalan publik yang kelak mereka hadapi di dunia profesional,” lanjutnya.
BACA JUGA:UB dan Northwestern Mindanao State College Filipina Jalin Kerja Sama Internasional
Selain mengevaluasi capaian mahasiswa, kegiatan monitoring juga dimanfaatkan sebagai ruang penguatan hubungan kelembagaan. Sejumlah mitra menyampaikan apresiasi atas inisiatif UB yang secara aktif melakukan kunjungan dan pendampingan. Kehadiran kampus dinilai membantu memperlancar koordinasi serta memastikan keberlanjutan kerja sama dalam pengembangan kapasitas mahasiswa.
Sumber: humas ub
