1 tahun disway

Mau Ekspansi atau Mengembangkan Bisnis? Kenali Dulu Ansoff Matrix! Ini Penjabarannya

Mau Ekspansi atau Mengembangkan Bisnis?  Kenali Dulu Ansoff Matrix! Ini Penjabarannya

Ilustrasi Ansoff Matrix Dalam Ekspansi Atau Pengembangan Bisnis-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Ekspansi bukan sekadar memperbesar omzet. Di balik keputusan itu, ada pertimbangan strategis: apakah mau menjual produk yang sama ke pasar yang sama, atau menyasar pasar dan produk baru?

Itulah pertanyaan yang dijawab oleh Ansoff Matrix untuk kalian yang ingin memperbesar bisnis yang dimiliki.

Ansoff Matrix menjadi panduan klasik dalam menyusun strategi pertumbuhan bisnis, tak hanya untuk perusahaan besar tapi juga untuk pelaku UMKM dan startup. Model ini membagi arah pertumbuhan ke dalam empat kuadran: Market Penetration, Product Development, Market Development, dan Diversification.

BACA JUGA:UMKM di Kota Malang Tembus 38 Ribu, Diskopindag Giatkan Pendampingan, Termasuk Akses Pasar Digital

Keempatnya memiliki tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda.

Yuk simak pembahasannya!

1. Market Penetration: Tumbuh dengan Menggigit Pasar yang Sama

Market penetration berarti mencoba meningkatkan pangsa pasar dengan produk yang sudah ada, di pasar yang juga sudah dikenal. Strategi ini biasanya ditempuh dengan cara menurunkan harga, membuat promosi agresif, atau memperkuat brand loyalty melalui peningkatan kualitas layanan.

Contohnya adalah ketika sebuah perusahaan minuman memperbesar diskon, menawarkan bundling produk, atau mengintensifkan kehadiran di media sosial. Tujuannya: mengambil pelanggan dari kompetitor yang bermain di segmen yang sama. Ini juga bisa dilakukan lewat peningkatan distribusi—misalnya, dari hanya dijual di supermarket kini hadir juga di convenience store.

Strategi ini dinilai paling aman karena tidak ada perubahan besar dalam produk atau konsumen. Namun, hasilnya bisa terbatas jika pasar sudah jenuh. Perusahaan harus jeli membaca peluang di dalam pasar yang telah mereka kuasai sebagian.

2. Product Development: Menawarkan Inovasi ke Pelanggan yang Sama

Dalam strategi ini, perusahaan mengembangkan produk baru atau mengubah fitur produk lama untuk dijual kepada konsumen yang sudah ada. Strategi ini cocok untuk perusahaan dengan keunggulan di bidang riset dan pengembangan (R&D) dan yang memiliki basis pelanggan setia.

Misalnya, sebuah merek sabun meluncurkan varian baru dengan bahan herbal. Atau perusahaan elektronik mengeluarkan versi mini dari gadget yang sebelumnya hanya tersedia dalam ukuran besar. Pelanggan lama akan tertarik mencoba karena mereka sudah percaya dengan merek tersebut.

Namun, risikonya muncul jika produk baru tidak sesuai ekspektasi konsumen. Investasi R&D dan biaya pemasaran produk baru bisa jadi sia-sia. Karena itu, uji pasar dan survei pelanggan menjadi sangat penting sebelum peluncuran.

Sumber: corporate finance institute