Mau Ekspansi atau Mengembangkan Bisnis? Kenali Dulu Ansoff Matrix! Ini Penjabarannya
Ilustrasi Ansoff Matrix Dalam Ekspansi Atau Pengembangan Bisnis-pinterest-
3. Market Development: Menjajal Pasar Baru dengan Produk yang Sudah Terbukti
Strategi ini berfokus pada membawa produk yang sudah sukses ke pasar yang belum dijangkau. Ini bisa berarti ekspansi ke wilayah geografis baru, masuk ke segmen usia atau demografis yang berbeda, atau menjual melalui kanal distribusi baru.
Contohnya adalah brand fashion yang awalnya hanya menjual untuk perempuan muda, lalu mulai menargetkan pria atau anak-anak. Atau merek lokal yang mulai ekspor ke negara tetangga. Ini juga mencakup langkah-langkah seperti membuka toko online untuk pertama kalinya agar menjangkau lebih banyak pelanggan.
Risiko muncul karena ketidaksesuaian produk dengan preferensi lokal, budaya, atau daya beli di pasar baru. Perlu penyesuaian strategi komunikasi dan terkadang juga adaptasi kecil terhadap produknya.
4. Diversification: Kombinasi Penuh Risiko dan Peluang
Diversifikasi berarti menawarkan produk baru ke pasar baru—dua ketidakpastian sekaligus. Strategi ini bisa dilakukan secara related diversification (masih berkaitan dengan bisnis inti) atau unrelated diversification (benar-benar berbeda).
Contoh yang sering dikutip adalah Virgin Group. Dari bisnis musik, mereka masuk ke penerbangan, bahkan telekomunikasi. Di Indonesia, Tokopedia (sebelum merger dengan Gojek) masuk ke bidang layanan keuangan dengan peluncuran dompet digital.
Diversifikasi sangat potensial mendatangkan sumber pendapatan baru. Tapi juga bisa berujung bencana bila perusahaan tidak memiliki keahlian di bidang baru tersebut. Oleh karena itu, strategi ini hanya disarankan untuk perusahaan dengan sumber daya besar dan leadership yang fleksibel.
5. Menakar Risiko dari Masing-Masing Strategi
Ansoff Matrix menggambarkan risiko secara visual. Market penetration adalah strategi paling konservatif, sementara diversification adalah strategi yang paling agresif. Market development dan product development menempati posisi menengah.
Ketika perusahaan memilih strategi diversifikasi, itu ibarat “menembak dua target baru dengan satu panah”. Keduanya masih belum pasti. Karena itu, penting dilakukan analisis SWOT sebelum memilih strategi.
BACA JUGA:Pentingnya Manajemen Risiko dengan Monte Carlo Simulation di Dunia Kerja, Ini 9 Poin Penjabarannya
Jika perusahaan atau bisnis sedang dalam kondisi tidak stabil, disarankan memulai dari market penetration atau product development.
6. Belajar dari Gojek: Evolusi Strategi Ansoff dalam Dunia Nyata
Gojek adalah contoh nyata penerapan berurutan strategi Ansoff. Mereka memulai dengan market penetration melalui promosi masif GoRide. Setelah mendapat basis pelanggan, mereka memperluas layanan menjadi GoSend dan GoFood (product development).
Sumber: corporate finance institute
