Cobalah lari di zona heart rate 2–3, sekitar 60–75% dari detak maksimal. Ini membantu pembakaran lemak, meningkatkan ketahanan jangka panjang, tanpa bikin tubuh kelelahan berlebihan.
3. Manfaatkan Efek “Analgesik Alami” Tubuh Sendiri
Saat haid, tubuh memproduksi endorfin dan prostaglandin, zat kimia alami untuk meredakan nyeri.
Justru karena itu, lari ringan 20–30 menit saat hari pertama atau kedua bisa membantu mengurangi nyeri haid, bukan memperparahnya.
Tapi hati-hati: jangan latihan interval atau sprint saat nyeri masih terasa menusuk. Fokus pada pelan, tapi konsisten.
4. Cegah Kram dengan Magnesium dan Garam, Bukan Hanya Air
Minum air banyak bukan satu-satunya solusi.
Kekurangan magnesium dan sodium bisa jadi penyebab utama kram saat lari dalam masa menstruasi. Tambahkan sedikit garam laut ke air minum, atau konsumsi pisang dan dark chocolate satu jam sebelum lari.
Jika sering berkeringat banyak, minuman elektrolit rendah gula juga bisa membantu.
5. Hindari Kafein Sebelum Lari, Ganti dengan Air Lemon atau Teh Jahe
Banyak pelari minum kopi sebelum lari. Tapi saat haid, ini bisa memperparah kram dan memicu diare ringan.
Sebagai gantinya, coba minum air hangat dengan lemon dan sedikit madu, atau teh jahe alami. Ini membantu melancarkan peredaran darah tanpa efek samping seperti kafein.
6. Gunakan “Menstrual Gear” Khusus: Sports Tampon, Menstrual Cup, atau Celana Lari Anti-Bocor
Lari saat menstruasi rawan insiden bocor. Tapi sekarang banyak gear modern: