1.Sports tampon dirancang agar tetap nyaman meski bergerak ekstrem.
2.Menstrual cup bisa menampung hingga 12 jam, cocok buat long run.
3.Running underwear dengan lapisan anti bocor sudah mulai diproduksi brand-brand atletik.
Pilih yang paling cocok dengan gaya berlari dan kenyamanan tubuh.
7. Lari Indoor Lebih Aman di Hari-Hari Berat
Kalau sedang haid deras atau mengalami nyeri berat, jangan paksa lari di jalanan.
Gunakan treadmill, lari di jogging track indoor, atau lakukan “shadow run” alias jalan cepat + high knee pelan selama 30 menit di rumah.
Tujuannya bukan performa, tapi mempertahankan ritme tubuh agar tetap terbiasa bergerak.
8. Dengarkan Detak Jantung, Bukan Ego
Saat haid, heart rate variability (HRV) cenderung menurun. Ini artinya tubuh lebih mudah stres dan lebih butuh pemulihan.
Gunakan smartwatch atau aplikasi HR monitor untuk mengawasi jika detak jantung terlalu tinggi di effort rendah—itu tandanya tubuh minta istirahat.
Dan ingat: tidak ada salahnya istirahat. Kadang tubuh hanya ingin didengar, bukan dilawan.
9. Sesi Cool Down dan Peregangan Jadi Dua Kali Lebih Penting
Setelah lari saat menstruasi, jangan langsung duduk atau tidur.
Lakukan cool down 10–15 menit, lalu stretching pada punggung bawah, panggul, dan paha dalam—area yang paling tertekan saat haid.