Magang Dapat Posisi Tidak Sesuai Bidang yang Diinginkan Tidak Masalah Kok, Asal Tahu 9 Hal Ini!

Jumat 23-05-2025,11:26 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Agung Pamujo

5. Gunakan Cover Letter untuk Menjelaskan Jembatan Antara Pengalaman dan Target Karier

CV menampilkan fakta, tapi cover letter memberi ruang untuk cerita. Gunakan bagian ini untuk menjelaskan transisi atau “jembatan logis” antara pengalaman magang dan jalur karier yang dituju dan juga apa yang didapatkan dari pengalaman magang, yang bisa berguna untuk posisi / karir yang diimpikan.

Contoh Kalimat:

“Meski magang di divisi keuangan, saya menyadari ketertarikan besar saya pada penyampaian informasi yang jelas dan visual—yang mengarahkan saya pada karier di bidang UX Writing, dari pengalaman ini saya juga mendapatkan banyak pembelajaran mengenai manajemen budgeting yang efektif dan akan sangat berguna untuk posisi project management.”

Bukan soal menutupi pengalaman, tapi membingkainya dengan refleksi dan arah masa depan yang jelas. Ceritakan proses belajar dan bagaimana pengalaman tersebut memperkuat keyakinan pada minat yang sesungguhnya.

BACA JUGA:Ini Cara Membuat Cover Letter Yang Baik untuk Lamaran Kerja, Jangan Perhatikan CV Saja!

6. Cantumkan Angka, Dampak, dan Capaian Kecil yang Terukur

Rekruter menyukai hasil yang konkret. Tidak harus besar. Asal bisa dihitung, itu bisa menjadi nilai jual. Buat deskripsi kerja lebih menarik dengan menyisipkan angka.

Contoh:

“Menyusun ulang katalog barang untuk lebih dari 120 item dalam waktu 5 hari dengan struktur kategori baru yang dipakai tim pemasaran.”

Penggunaan angka memberi kesan profesional dan menunjukkan kontribusi nyata, bukan hanya “ikut bantu-bantu”.

7. Hubungkan Pengalaman Magang dengan Skill yang Relevan di Industri Target

Kadang perlu trik naratif agar pengalaman “nyasar” tetap terdengar relevan. Caranya dengan menyoroti proses kerja yang mirip, bukan isinya.

Contoh:

Internship di bagian HR mengasah kemampuan evaluasi kandidat dan komunikasi interpersonal. Ini bisa dikaitkan dengan skill yang dibutuhkan di bidang event organizer, PR, atau psikologi terapan.

Tunjukkan bahwa meskipun posisi magangnya beda jalur, soft skill dan metodologi yang dipelajari bisa diterjemahkan ke pekerjaan impian.

Kategori :