1 tahun disway

UPDATE Banjir dan Longsor Sumatera: 1.053 Jiwa Korban Meninggal Dunia

UPDATE Banjir dan Longsor Sumatera: 1.053 Jiwa Korban Meninggal Dunia

Gambar udara menunjukkan sawah yang rusak akibat banjir bandang sekitar tiga minggu lalu di Langsa, Sumatera Utara, pada 16 Desember 2025.-Yasuyoshi Chiba-via AFP--

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban terbaru dan penanganan Bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor (bansor) di Sumatera kembali bertambah. Pada hari Selasa, 16 Desember 2025 ditemukan kembali 23 jenazah sehingga total korban meninggal dunia mencapai 1.053 jiwa.

Rinciannya, 18 jenazah ditemukan di Provinsi Aceh dan lima jenazah di temukan di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Barat pada hari ini tidak ditemukan jenazah baru.

Adapun data korban hilang terus berkurang karena penemuan jenazah baru. Saat ini korban hilang menjadi 200 jiwa berkurang enam jiwa dari data rekapitulasi kemarin, yaitu Senin, 15 Desember 2025.

Untuk jumlah pengungsi di tiga provinsi terdampak juga berkurang dari 608.980 jiwa per hari Senin, 15 Desember, berkurang menjadi 606.040 jiwa pada hari ini, yakni Selasa, 16 Desember 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Abdul Muhari memaparkan data rumah rusak akbibat banjir dan tanah longsor di ketiga provinsi terdampak.

Data BNPB korban terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat yang disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB Abdul Muhari pada hari Selasa, 16 Desember 2025.--Siaran Pers

"Ini nantinya akan menjadi dasar nanti untuk penyusunan dan perencanaan pembangunan hunian, baik itu yang akan direlokasi maupun yang masih mungkin untuk dibangun di lokasi saat ini khusunya yang rumah rusak ringan," ujar Abdul.

Untuk rumah rusak akibat banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh dengan total rumah rusak sebanyak 106.058 unit dengan rincian, 46.779 unit rusak ringan, 22.951 unit rusak sedang, dan 36.328 unit rusak berat dengan Kabupaten Aceh Utara yang paling banyak terdampak.

Untuk rumah rusak yang berada di Provinsi Sumatera Utara total sebanyak 28.708 unit dengan rincian, 19.651 unit rusak ringan, 3.899 unit rusak sedang, dan 5.158 uni rusak berat, dengan Kabupaten langkat yang paling banyak terdampak.

Adapun rumah rusak yang berada di Provinsi Sumatra Barat total sebanyak 12.451 unit dengan rincian, 6.933 unit rusak ringan, 2.959 unit rusak sedang, dan 2.559 rusak berat, dengan Kota Padang memiliki jumlah rumah rusak terbanyak.

"Di Sumatra Utara dan Sumatra Barat karena jumlah kerusakan bangunan ini relatif lebih sedikit di banding Provinsi Aceh, di beberapa kabupaten/kota di dua provinsi ini di Sumatra Utara dan Sumatra Barat sudah bisa masuk fase recovery," imbuh Abdul.

BNPB mengumkan untuk beberapa akses jalan nasional di Provinsi Aceh yang masih terputus hingga hari ini akan terus diupayakan pemulihannya dengan target akhir bulan sudah dapat kembali berfungsi.

Untuk pemasangan jembatan bailey di Provinsi Sumatra Utara hingga hari ini ada satu jembatan di Desa Anggoli, Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah bisa dilalui 100%.

Adapun progress pemasangan jembatan bailey di Provinsi Sumatra Barat hingga hari ini ada tiga jembatan yang sudah kembali fungsional, yakni Jembatan Sikabau di Kabupaten Pasaman Barat, Jembatan Bawah Kubang dan Jembatan Supayang di Kabupaten Solok.

"Memang sekali lagi progres pembangunan atau pemulihan akses darat ini sangat tergantung pada kondisi cuaca, jadi kalau misalkan turun hujan ini akan menghambat proses percepatan tim di lapangan," pungkas Abdul.

Sumber: disway.id