MALANG, DISWAYMALANG.ID – Universitas Negeri Malang (UM) menjalin kerja sama strategis dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ngajum untuk membangun wisata edukasi berbasis circular economy di kawasan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Ngajum, Kabupaten Malang.
Program ini bertujuan mendorong kemandirian pangan dan pemberdayaan warga binaan melalui pertanian modern dan wakaf produktif. Inisiasi program dilakukan sejak pertengahan April lalu, dengan dukungan penelitian dan implementasi langsung di lapangan.
Edukasi Pertanian Berkelanjutan dan Wakaf Produktif
Ketua tim pengabdian masyarakat UM, Ni’matul Istiqomah, M.Pd., menjelaskan bahwa program ini menghadirkan konsep wisata edukatif berbasis greenhouse modern. Tidak hanya menghasilkan produk hortikultura seperti buah dan sayur, program ini juga memberikan edukasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami ingin menciptakan model wisata edukatif yang berpijak pada circular economy dan wakaf produktif, sehingga menghasilkan manfaat ekonomi dan pembinaan spiritual,” jelas Ni’matul.
Greenhouse Edukatif untuk Warga Binaan dan Masyarakat
Dalam implementasi awal, dua unit greenhouse modern akan dibangun untuk budidaya hortikultura. Selain sebagai sarana pembinaan keterampilan, lokasi ini juga akan dibuka untuk kunjungan masyarakat umum dan lembaga pendidikan.
“Konsep ini membuka ruang produktif yang tidak hanya bermanfaat untuk warga binaan, tetapi juga menjadi wahana edukasi pertanian berkelanjutan,” tambahnya.
Kolaborasi Lintas Sektor Menuju Pemasyarakatan Inklusif
Pembina program, Dr. Dwi Wulandari, S.E., M.M., CFP., menekankan pentingnya sinergi antarlembaga untuk keberhasilan program ini. Pendekatan wakaf produktif dinilainya sebagai inovasi yang memperkuat peran Lapas dalam aspek ekonomi dan spiritual.
“Pemanfaatan lahan di Lapas melalui wakaf produktif bisa menjadi bentuk pembinaan yang bernilai ekonomi dan membangun spiritualitas produktif,” ujarnya.
Dukung SDGs dan Reintegrasi Sosial
Kepala Lapas Kelas I Malang menyambut baik kolaborasi ini dan mengapresiasi kontribusi UM yang menghadirkan konsep pembinaan yang modern dan holistik.
“Kegiatan ini meningkatkan keterampilan sekaligus kepercayaan diri warga binaan untuk kembali ke masyarakat secara produktif,” katanya.
Program ini dirancang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Acara ditutup dengan peninjauan lokasi pembangunan greenhouse serta penyusunan rencana kerja lanjutan untuk 2025. UM berharap, program ini menjadi role model nasional dalam pemberdayaan pemasyarakatan berbasis ekonomi hijau dan spiritualitas produktif.