30 November, Hari untuk Menghormati Korban Senjata Kimia di Seluruh Dunia, Ini Sejarah dan Dampak Perang Kimia

Minggu 30-11-2025,15:14 WIB
Reporter : Desi Nur Rachma
Editor : Desi Nur Rachma

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Setiap tanggal 30 November, dunia memperingati Day of Remembrance for All Victims of Chemical Warfare atau Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia. Peringatan ini digelar untuk mengenang korban perang kimia, menghormati penyintas, dan menegaskan komitmen global terhadap pelarangan senjata kimia.

BACA JUGA: 29 November, Hari Perempuan Pembela HAM: Ancaman Masih Nyata pada 2025, Ini Datanya

Hari peringatan ini diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dilaksanakan oleh Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) bersama negara-negara pihak dari Chemical Weapons Convention. Sejak 2015, tanggal 30 November ditetapkan sebagai momen resmi peringatan tersebut.

Sejarah dan Dampak Perang Kimia

Senjata kimia mulai digunakan secara sistematis pada Perang Dunia I (1914–1918). Gas mustard, klorin, dan fosgen digunakan di medan perang Eropa, menewaskan puluhan ribu tentara dan melukai ratusan ribu lainnya. Dampaknya tidak hanya bersifat fisik; banyak korban mengalami trauma psikologis jangka panjang dan gangguan kesehatan kronis.

BACA JUGA:28 November Hari Penanaman Pohon Indonesia, 12 Juta Hektare Lahan Kritis di Indonesia Butuh Dipulihkan

Pasca Perang Dunia I, upaya pelarangan senjata kimia mulai digagas melalui Konvensi Jenewa 1925, namun penggunaan senjata kimia tetap terjadi di beberapa konflik berikutnya, termasuk Perang Iran-Irak (1980–1988) dan konflik modern di Suriah. Hal ini menunjukkan bahwa perang kimia bukan sekadar sejarah, tetapi ancaman yang masih nyata hingga kini.

BACA JUGA:Bukan Sekadar Hiasan: 9 Makna Spiritual dan Manfaat Bunga Lily untuk Kehidupan

Tujuan Peringatan

Peringatan ini memiliki beberapa tujuan: menghormati korban, meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya senjata kimia, memperkuat komitmen global terhadap pelarangan senjata kimia, dan memberi suara bagi penyintas.

BACA JUGA:Wali Kota Batu Kukuhkan Duta Genre 2025, Ajang Pembinaan Karakter dan Kepemimpinan

Setiap tahun, peringatan ini ditandai dengan upacara penghormatan, kampanye kesadaran publik, seminar, serta pendidikan di sekolah dan komunitas. Negara-negara anggota OPCW juga mengeluarkan deklarasi dan komitmen untuk mendukung pelarangan senjata kimia. Meski banyak senjata kimia telah dimusnahkan, ancaman tetap ada. Sekretaris Jenderal PBB menyatakan bahwa perkembangan teknologi membuat kemungkinan penggunaan senjata kimia semakin nyata, sehingga dunia harus tetap waspada.

BACA JUGA:13 Jembatan Hanyut Diterjang Banjir Bandang di Padang, Jalur Nasional Padang-Bukittinggi Lumpuh Total

Peringatan ini mengingatkan seluruh komunitas global, termasuk Indonesia, akan pentingnya empati, kesadaran, dan dukungan terhadap norma kemanusiaan. OPCW dan PBB mengajak semua pihak menjaga perdamaian, menolak segala bentuk senjata pemusnah massal, dan memastikan tragedi perang kimia tidak terulang.

 

Kategori :