13 Jembatan Hanyut Diterjang Banjir Bandang di Padang, Jalur Nasional Padang-Bukittinggi Lumpuh Total
Banjir bandang juga mengakibatkan jalur nasional vital yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi lumpuh total dan tidak dapat dilalui. -@antaranews--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Banjir bandang yang melanda wilayah Padang, Sumatera Barat juga memutus akses vital masyarakat. Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa tim di lapangan melaporkan 13 jembatan penghubung utama antardesa atau antarkabupaten hanyut.
Banjir bandang juga mengakibatkan jalur nasional vital yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi lumpuh total dan tidak dapat dilalui.
Luapan Sungai Batang Anai yang membawa material lumpur dan bebatuan meratakan pemukiman warga di kawasan Silaiang Gerbang Kota Padang Panjang.
Selain itu, badan jalan nasional di KM53+500 Sumatera Barat amblas sepanjang 150 meter dengan ketinggian 4-7 meter dari permukaan sungai. Kejadian ini merupakan kali kedua dalam tiga tahun terakhir, mengulang trauma masyarakat setempat.
Insiden ini memutus akses transportasi dan distribusi logistik ke beberapa wilayah di utara Sumatera Barat, termasuk Padang Panjang, Tanah Datar, dan Bukittinggi. Pemerintah daerah kini berupaya mencari solusi permanen agar kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang. Keindahan Lembah Anai kini digantikan oleh puing-puing bencana alam yang mengerikan.
Menkes juga melaporkan halitu. "Fasilitasnya banyak yang rusak. Saya tadi ketemu Gubernur Sumbar, Wali Kota Padang, kemudian Bupati Padang Pariaman," ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jumat, 28 November 2025.
"Di Padang Pariaman 13 jembatannya hanyut 3, bener-bener hanyut. Jadi saya bilang, oh agak luar biasa," tambahnya.
Selain itu, ia juga menyoroti ketinggian air yang masih menggenangi beberapa area kunci. Meskipun intensitas hujan sudah mulai mereda, tingginya volume air yang terbawa dari hulu membuat proses pemulihan berjalan lambat.
"Saya tadi jalan dari airport, lihat lokasi saja sudah setengah banjir. Volume air sudah tinggi padahal sudah pakai mobil," tutur Menkes.
Untuk mengatasi isolasi ini, Kemenkes menginstruksikan Dinkes setempat untuk mengaktifkan Tim Medis Mobile (Bergerak) yang menggunakan kendaraan segala medan atau perahu.
Sumber: disway.id
