Mahasiswa Kimia UB Jalani Riset Internasional di Thailand, Dalami Pengembangan Material Kristal Berbasis Labor
Angelo Tomas Junio saat meraih medali perunggu di ONMIPA-PT 2025. Kini mewakili UB. Kini menjadi menjadi salah satu peserta Program UB STARS Batch V menjalani mobilitas riset internasional di Thammasat University, Thailand. -ist--
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Angelo Tomas Junior menjadi salah satu peserta Program UB STARS Batch V menjalani mobilitas riset internasional di Thammasat University, Thailand, selama satu bulan, terhitung sejak 25 November hingga 25 Desember 2025. Program UB STARS (Student Academic Research Scheme) dirancang sebagai jembatan bagi mahasiswa untuk merasakan langsung ekosistem riset global.
Melalui skema ini, mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi terlibat aktif dalam kegiatan penelitian laboratorium dengan standar internasional, di bawah bimbingan akademisi dari universitas mitra.
Selama berada di Thailand, Angelo yang mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu bergabung dalam kelompok riset yang dipimpin oleh Assoc Prof. Kittipong Chainok.
Fokus utama riset adalah pengembangan material kristal berpotensi, sebuah bidang yang memiliki peran penting dalam pengembangan material fungsional untuk berbagai aplikasi industri dan teknologi.
Dalam kesehariannya di laboratorium, Angelo terlibat langsung dalam proses sintesis material kristal, mulai tahap perancangan hingga evaluasi awal hasil sintesis. Ia juga mempelajari dasar-dasar kristalografi yang menjadi fondasi penting dalam memahami struktur material secara atomik.
Pemahaman ini kemudian diperkuat melalui pelatihan penggunaan perangkat lunak analisis struktur kristal seperti Olex dan Mercury, yang umum digunakan dalam riset material tingkat lanjut.
Tak hanya berfokus pada aspek teoretis, kegiatan riset ini juga menekankan penguasaan teknik karakterisasi material. Angelo mendapatkan kesempatan menggunakan berbagai instrumen penting, seperti powder X-ray diffraction (PXRD), single crystal X-ray diffraction (SCXRD), serta instrumen adsorpsi gas.
Pengalaman ini memberinya pemahaman menyeluruh tentang bagaimana data eksperimental dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan dalam konteks penelitian material modern.
Menurut Angelo, keterlibatannya dalam program ini menjadi pengalaman akademik yang membuka perspektif baru. Ia merasakan secara langsung bagaimana budaya riset internasional menuntut ketelitian, kemandirian, serta kemampuan berpikir kritis dalam setiap tahapan penelitian.
BACA JUGA:FH UB Rintis Riset Arsip Kolonial di Belanda, Akses Grondkaart dan Pengabdian Diaspora Indonesia
“Program UB STARS memberi saya kesempatan untuk belajar langsung di lingkungan riset internasional. Mulai dari proses sintesis, penggunaan instrumen canggih, hingga analisis struktur kristal menggunakan software khusus. Joint research ini sangat memperkaya wawasan saya, terutama dalam memahami standar riset global dan dinamika kerja di laboratorium internasional,” ungkapnya.
Selain kegiatan laboratorium, Angelo juga berkesempatan mengikuti sejumlah seminar ilmiah yang diselenggarakan di lingkungan kampus Thammasat University. Kegiatan ini menjadi ruang diskusi akademik yang mempertemukan mahasiswa dan peneliti dari berbagai latar belakang, sekaligus memperluas jejaring akademik lintas negara.
Dari sisi institusi, keterlibatan mahasiswa dalam riset internasional dinilai sebagai investasi jangka panjang dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia. Dosen pembimbing dari UB Assoc Prof Yuniar Ponco Prananto PhD menilai pengalaman semacam ini penting untuk membangun fondasi riset sejak dini.
Sumber: humas ub
