1 tahun disway

ARSC FTP UB Kembangkan Riset Labu Butternut dan Carbon Dots, Dorong Inovasi Pertanian Berkelanjutan

ARSC FTP UB Kembangkan Riset Labu Butternut dan Carbon Dots, Dorong Inovasi Pertanian Berkelanjutan

ARSC FTP UB mengembangkan riset labu butternut non-destruktif dan carbon dots untuk mendukung inovasi pertanian berkelanjutan berbasis sains.--Humas UB

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Tim Riset Generasi 8 Agritech Research and Study Club (ARSC) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) terus mendorong inovasi riset di bidang pertanian berkelanjutan melalui pengembangan metode ilmiah berbasis teknologi.

Salah satu fokus utama yang tengah dikembangkan adalah penelitian penentuan kematangan buah labu butternut (Cucurbita moschata) secara non-destruktif menggunakan pendekatan spektroskopi. Juga, riset lanjutan mengenai material nanoteknologi carbon dots.

Penelitian kematangan labu butternut ini bertujuan menghasilkan metode penilaian kematangan buah tanpa merusak sampel. Sehingga dinilai lebih efisien dan aplikatif bagi industri pengolahan hasil pertanian.

Ketua Tim Bio AI ARSC Ahmad Gibran menjelaskan, riset ini telah berjalan sejak Mei 2025. Diawali dengan perumusan masalah yang berangkat dari berbagai kendala dalam penanganan dan pengolahan produk pertanian.

Pemilihan labu butternut sebagai objek penelitian, menurut Ahmad, didasarkan pada karakteristiknya yang unggul. Komoditas ini memiliki kadar karbohidrat tinggi, sifat gelatinisasi yang baik, kadar air relatif rendah, serta kandungan polisakarida dan antioksidan yang berpotensi menekan kadar glukosa darah.

Potensi tersebut menjadikan labu butternut sebagai bahan pangan fungsional yang penting untuk dikembangkan secara ilmiah.

BACA JUGA:FH UB Beri Penyuluhan Hukum Pinjol Ilegal dan Judi Online di PKBM Cikal Bangsa Bekasi

“Saat ini penelitian berada pada tahap pengolahan dan analisis data spektral untuk memperoleh model optimum dalam menentukan tingkat kematangan buah labu tanpa proses destruksi,” ujar Ahmad, dikutip Selasa (16/12).

Metode ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi pelaku industri dan peneliti dalam menilai kualitas hasil panen secara cepat dan akurat.

Selain riset labu, Tim Riset ARSC juga mengembangkan penelitian di bidang nanoteknologi melalui kajian carbon dots (CDs). Riset ini dijalankan oleh Tim Biochar ARSC yang meneliti nanopartikel karbon berukuran kurang dari 10 nanometer dengan beragam keunggulan.

Seperti fluoresensi yang dapat diatur, biokompatibilitas tinggi, fotostabilitas, konduktivitas baik, serta kemampuan transfer elektron.


Tim Riset ARSC FTP UB mengkaji kematangan labu butternut berbasis spektroskopi serta carbon dots sebagai solusi teknologi pertanian modern dan berkelanjutan.--Humas UB

Ketua Tim Biochar, Emmanuel Raphael, menjelaskan bahwa carbon dots memiliki potensi besar dalam sektor pertanian modern. Material ini dapat meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi tanaman, merangsang proses fotosintesis, memperkuat ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan, hingga berfungsi sebagai agen antibakteri dan sensor lingkungan.

BACA JUGA:UB Kembali Raih Predikat Informatif KIP 2025, Sudah 7 Kali! Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi Publik

Sumber: humas ub

Berita Terkait