16 Desember 2025, Hari Akademi TNI hingga HUT ke-130 Bank Rakyat Indonesia
Ilustrasi upacara bendera 17-an yang diselenggarakan di Lapangan Sapta Marga, Magelang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh personel organik militer, pegawai negeri sipil (PNS), serta para Taruna Akademi Militer. -foto: akmil.ac.id--
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Tanggal 16 Desember hari ini diperingati sebagai Hari Akademi TNI, HUT BRI, hingga What Did You Do for Your Children Day. Berikut ini penjelasannya.
Tanggal ini 16 Desember merujuk pada hari terbentuknya Akabri yang kini dikenal sebagai Akademi TNI. Dikutip dari laman Akademi TNI, akademi-tni.mil.id, dibentuknya akademi TNI didasarkan kepada pengalaman sejarah masa lalu. Bahwa rivalitas antarangkatan begitu tinggi dan persaingan kurang sehat. Hal itu terjadi akibat pengaruhi suasana politik era PKI, serta timbulnya berbagai gejolak yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
TNI pernah merasakan betapa pahitnya menghadapi PKI pada 1960-an, yang tanpa kekompakan TNI sulit untuk mengatasi gerakan politik PKI. Oleh karena itu, para pendiri TNI merasa perlu untuk menyatukan visi dan persepsi dengan mengintegrasikan Angkatan Perang dan Polri menjadi ABRI.
Seiring dengan itu timbul pula pemikiran untuk memulai mengembangkan semangat integrasi dini sejak dilembaga pendidikan. Dorongan untuk menyatukan lembaga pendidikan TNI di tingkat akademi bukan hanya mempersiapkan sumber daya manusia TNI yang memiliki profesionalisme saja, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan, dan semangat integrasi.
Keinginan berintegrasi itu sendiri sudah dicanangkan jauh sebelumnya oleh para pendiri TNI. Antara lain Jenderal TNI Gatot Soebroto ketika menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada 1957 menggagas perlunya pendidikan integrasi satu atap. Namun, kondisi pada waktu itu belum memungkinkan.
Akhirnya berdirinya Akabri pada 1965, sejalan dengan upaya integrasi angkatan bersenjata negara-negara lain dalam mendidik perwiranya, seperti Jepang dengan NDA-nya mendidik semua perwira AD, AL, AU pada tahun 1960 di bawah satu atap sampai sekarang.
Oleh karena itu berdirinya Akabri merupakan salah satu harapan besar baik bagi TNI maupun bagi masyarakat, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Akademi TNI (dahulu Akabri) dibentuk melalui suatu proses bertahap. Diawali dengan dibentuknya panitia yang dipimpin oleh Laksamana Muda OB Syaaf pada 5 Juli 1965. Tugas pokoknya menyusun dan merencanakan pendidikan Akademi TNI yang terintegrasi dalam satu wadah.
Atas dasar perencanaan tersebut maka pada 16 Desember 1965 keluarlah Surat Keputusan Presiden RI No 185 /Koti/1965 sebagai dasar berdirinya Akademi TNI. Selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Akademi TNI.
Realisasi pembentukan Akademi TNI di laksanakan secara bertahap mulai dari integrasi formil pada 5 Oktober 1965. Kemudian integrasi parsiil tahap satu pada 29 Januari 1967 dengan di bentuknya Akabri bagian umum di Magelang dan dilanjutkan integrasi parsiil tahap II pada 29 Januari 1969 dengan pemberian wewenang dan tugas komando kepada Danjen Akabri terhadap Akabri 4 bagian.
Akabri merupakan kampus militer yang alumninya menjadi perwira pertama (Letnan Dua). Sejak 1 April 2000, Akpol memisahkan diri dari Akabri. Sejak itu, Akabri berganti nama menjadi Akademi TNI yang terdiri dari tiga matra Akmil, AAL, dan AAU.
16 Desember juga Hari Ulang Tahun BRI
Tanggal 16 Desember juga diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tanggal ini merujuk pada berdirinya BRI pada 16 Desember 1895 di Purwokerto oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Dengan demikian, pada 2025 ini BRI genap berusia 130 tahun.
Peringatan HUT BRI memiliki arti penting karena menandai perjalanan panjang salah satu bank tertua dan terbesar di Indonesia yang konsisten berfokus pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Sejak awal berdiri, BRI dikenal sebagai pelopor layanan keuangan bagi masyarakat kecil, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta sektor pedesaan.
What Did You Do for Your Children Day
Selain peringatan nasional, 16 Desember juga diperingati secara internasional sebagai What Did You Do for Your Children Day. Mengutip laman National Today, peringatan ini mengajak orang tua dan masyarakat untuk merefleksikan peran mereka dalam tumbuh kembang anak.
Fokus peringatan ini mencakup perhatian terhadap pendidikan, dukungan emosional, serta pembentukan karakter anak sejak dini. Hari ini menjadi pengingat bahwa keterlibatan orang tua dan lingkungan sekitar memiliki dampak besar terhadap masa depan generasi berikutnya.
Di luar itu, ada Hari Anak Sedunia (World Children's Day) yang diperingati setiap 20 November untuk memperingati Deklarasi Hak Anak PBB. Fokusnya pada hak dan masa depan anak. Juga ada Hari Anak Nasional (Indonesia) yang diperingati 23 Juli, dengan fokus pada perlindungan dan kesejahteraan anak di Indonesia.
Jadi, What Did You Do for Your Children Day bukanlah hari peringatan resmi, namun sebuah pertanyaan introspektif untuk mengenang dan menghargai masa kanak-kanak. Sering dipicu oleh momen-momen yang berkaitan dengan Hari Anak.
Sumber: akademi-tni.mil.id
